Baliho Habib Rizieq

Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Komentari Pencopotan Baliho Habib Rizieq oleh Pangdam

Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Personel gabungan Satpol PP, TNI dan Polri mencopoti puluhan baliho Habib Rizieq tak berizin serentak di enam kecamatan di Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/11/2020). (Inset) Personel TNI mendampingi polisi dan Satpol PP membongkar baliho Habib Rizieq tak berizin di Petamburan, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).

TRIBUNJAKARTA.COM- Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengomentari pencopotan spanduk dan baliho petinggi Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab yang dilakukan oleh Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman beberapa waktu lalu. 

Menurut dia, hal yang dilakukan Pangdam Jaya tidak bisa disebut salah selama ada perintah dari atasan yakni panglima TNI atau presiden.

"Kita lihat saja kalau itu perintah panglima TNI atau presiden tidak bisa disalahkan pangdam terkalau tidak perintah kita tunggu saja ada teguran atau tidak," kata Gatot dalam konferensi pers KAMI, Kamis (26/11/2020).

Selain itu, menurut dia, Pandgam Jaya bisa terlibat dalam penurunan baliho selama ada permintaan dari kepolisian dan pemerintah daerah.

Ia pun menegaskan, jika memang ada permintaan dari kepolisian atau pemerintah daerah, TNI tidak boleh menggunakan alutsista.

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo (TribunWow)

"Jadi contohnya pesawat angkut boleh digunakan, kapal rumah sakit boleh digunakan, kapal angkut boleh dugnakan truck boleh digunakan," ujar dia. 

"Tapi alutsista kendaran taktis tidak boleh digunakan dalam memberikan perabantuan karena dalam kondisi tertib sipil bukan darurat militer," ucap Gatot.

Sejumlah prajurit TNI melakukan pencopotan spanduk dan baliho milik FPI maupun Rizieq Shihab di wilayah Jakarta pada, Jumat (20/11/2020).

Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan, sejumlah petugas satpol PP sudah menurunkan baliho Rizieq Shihab yang dipasang tanpa izin.

Namun, pihak FPI justru kembali memasang baliho-baliho tersebut.

Karena itu, TNI langsung turun tangan membantu pencopotan spanduk dan baliho Rizieq Shihab.

Dudung pun mengakui bahwa ia sudah memerintahkan jajarannya untuk mencopot spanduk dan baliho FPI maupun Rizieq Shihab yang tersebar di Ibu Kota.

Dudung menyampaikan itu saat dikonfirmasi soal beredarnya sebuah video yang menunjukkan sejumlah pasukan berbaju loreng mencopot baliho Rizieq Shihab.

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya, karena berapa kali Satpol PP menurunkan (baliho), dinaikkan lagi," kata Dudung di Monas, Jakarta Pusat, Jumat.

Baca juga: Prabowo Jadi Penentu, Ini Sederet Nama Menteri KKP Pengganti Edhy yang Disebut Masih Jatah Gerindra

Baca juga: Akhir Pekan Jadi Waktu Maraknya Pemasangan Spanduk dan Baliho Liar di Jakarta

Baca juga: P4 Ajak Perempuan Tak Terpengaruh Pencopotan Baliho Habib Rizieq : Fokus Pada Sosialisasi Prokes

Ia memastikan, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto tak pernah memerintahkannya untuk mencopot spanduk dan baliho bergambar Rizieq Shihab.

Dudung beralasan, perintah penurunan spanduk cukup pada level Pangdam. Sehingga, penurunan spanduk tak perlu menunggu perintah Panglima TNI.

Berita ini telah tayang di Kompas.com berjudul: Pangdam Jaya Copot Spanduk Rizieq Shihab, Gatot Nurmantyo: Kalau Itu Perintah, Tak Bisa Disalahkan

Berita Terkini