TRIBUNJAKARTA.COM, OGAN KOMERING ILIR - Setahun makan dan tidur bareng dengan pacar sesama jenis, S syok tahu ayahnya tewas ditembak oleh ayah sang pacar inisial I di depan masjid.
Kodir (43) punya anak perempuan inisial S. Tetangganya, Satipi (40) juga punya anak perempuan inisial I.
Mereka tinggal di Desa Sungai Ceper, Kecamatan Sungai Menang, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Sudah setahun lebih S dan I menjalin hubungan sesama jenis. Sampai, suatu hari hubungan ini berujung pada pertumpahan darah.
Kodir ayah S tewas mengenaskan karena ditembak di depan Masjid Nurul Iman, Dusun II, Desa Sungai Ceper, Senin (23/11/2020) pukul 11.30 WIB.
Baca juga: Terjebak Muslihat Waria hingga Mau Pamer Kemaluan saat Video Call, Lurah Cipayung: Saya Tertarik
Pelakunya adalah Satipi. Ia menembak korban Kodir menggunakan senjata api rakitan miliknya.
Anggota keluarga Kodir melihat detik-detik korban menghembuskan nafas.
Sedianya di Masjid Nurul Iman itu Kodir dan Satipi bermaksud menyelesaikan masalah S dan I tempo hari, dengan disaksikan perangkat Desa Sungai Ceper.
Kepala Desa Sungai Ceper Kaharno turut hadir di sana untuk ikut menyelesaikan masalah kedua keluarga. Kedua belah pihak turut membawa keluarga masing-masing.
Masalah yang hendak diselesaikan menyoal perilaku S anak perempuan Kodir, yang menganiaya I putri Satipi.
Baca juga: Tidur Bertiga Bareng Putra Bungsu, Nathalie Holscher Sering Kesal Gara-gara Tak Bisa Peluk Sule
Baca juga: 2 Mantan Anak Asuhnya Dicoret Timnas U19, Fakhri Husaini Beri Sindiran: Jangan Sia-siakan Kesempatan
Baca juga: Merasa Iba, Warga Duren Sawit Beri Sarapan ke Residivis Maling sebelum Diserahkan ke Polisi
S berulangkali memukul I menggunakan tas. Akibatnya, menyisakan luka lebam membiru di tangan I.
Korban tak terima hingga menjalani visum. Sementara Satipi dan keluarganya melaporkan kasus penganiayaan S ke perangkat Desa Sungai Ceper.
Sebelum azan Zuhur menjelang musyawarah dimulai, Satipi marah-marah, tertuju kepada Kodir dan perangkat Desa Sungai Ceper.
Baca juga: Fakta-fakta Kasus Dugaan Prostitusi Online Artis dan Selebgram: Tarif Rp 110 Juta
Satipi mereka dipermalukan. Ia membawa rombongan besar keluarganya dalam musyawarah itu, sementara Kodir hanya membawa tiga orang.
Satipi kemudian pulang ke rumah mengambil senjata api rakitan dan memaki orang-orang terutama Kodir dan keluarganya.