Pemkab Bekasi Bangun WC Bernilai Ratusan Juta, Bupati: Dalam Rangka Pembelajaran Tatap Muka

Penulis: Yusuf Bachtiar
Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan proyek pembangunan WC di SDN Mangunjaya 04 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi senilai Rp196,8 juta.

"Ini memang sedang dibangun. Kalau memang tidak (sesuai) standar dengan nilai (anggaran) tinggal kita bayar dengan apa yang ini (sudah rampung)," terang dia.

Ketika ditanya soal anggaran ratusan juta untuk satu kegiatan WC di sekolah, Bupati Eka enggan mau menilai apakah sudah sesuai atau tidak.

"Masalah masuk akal, tanya saja ke teknis apa saja yang dibangun," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Bangunan Negara Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi, Benny Sugiarto Prawiro menambahkan, pihaknya akan melakukan perhitungan dengan menyesuaikan hasil bangunan fisik WC yang sudah jadi.

"Nanti kita stock opname (perhitungan) setelah itu nanti kalau dia kerjakan seperti apa itu yang kami bayar. Ini belum bayar semua," tegas dia.

Berdasarkan data di situs lpse.bekasikab.go.id, salah satu sekolah yang menerima kegiatan pembangunan WC yakni, SD Negeri Magunjaya 04, Jalan Kedondong, Kecamatan Tambun Selatan senilai Rp196,8 juta.

Dalam situs itu juga disebutkan, pagu anggaran yang disediakan mencapai Rp198,5 juta hanya untuk sarana penunjang toilet sekolah.

Kegiatan serupa juga dilakukan di SMP Negeri 4 Cikarang Barat. Nilai anggaran yang dihabiskan untuk membangun sarana penunjang pendidikan di lingkungan sekolah ini tidak jauh berbeda yakni, Rp196,9 juta.

Pilih Bangun WC Ketimbang Renovasi Sekolah

Bupati Eka juga menyingung rencana renovasi ribuan ruang kelas tak layak yang batal dilakukan di 2020  akibat refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.

"Kita juga menganggarkan untuk sekolah-sekolah yang kondisinya sudah memprihatinkan, tapi kena refocusing anggaran sehingga tidak bisa kita lakukan di tahun ini," kata Eka di SDN Karangraharja 02, Cikarang Utara.

Eka menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Bekasi sejatinya sudah merancang proyek prioritas renovasi atau pembangunan sekolah yang kondisinya sudah tua dan lapuk.

Berdasarkan data yang disampaikan Komisi IV DPRD Kota Bekasi, terdapat sekitar 3000 ruang kelas SD dan 5000 ruang kelas SMP yang kondisinya tidak layak.

"Prioritas pembangunan di 2020 kemarin adalah bangunan (sekolah) yang memang kondisinya sudah lapuk dan sudah tua," ucap Eka.

Perihal pembangunan WC yang menelan anggaran mencapai ratusan juta, kegiatan itu merupakan bagian dari upaya penangan Covid-19.

Baca juga: Bupati Bekasi Sebut Pembayaran Proyek WC Ratusan Juta Bisa Disesuaikan Setelah Rampung

Baca juga: Pilih Bangun WC Ratusan Juta Ketimbang Renovasi Ruang Kelas, Begini Tanggapan Bupati Bekasi

Baca juga: Dukung Industri Kreatif, Astragraphia Jangkau 415 Pelaku UMKM

Halaman
123

Berita Terkini