Blusukan Mensos Risma di Jakarta Tuai Kontroversi, PDIP: Pemprov DKI Jangan Baper 

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci
Editor: Wahyu Septiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Fraksi PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono. Gembong Warsono meminta Pemprov DKI tak tersinggung dengan aksi blusukan Risma, blusukan itu harus dijadikan momentum untuk mempererat koordinasi.

Ia bertemu dengan gelandangan dan pemulung yang tinggal di kolong-kolong jembatan.

Baca juga: Blusukan Dianggap Settingan, Haji Lulung Ikut Sindir Risma: Nyari Tunawisma, Satpol PP Lebih Jago

Anies Baswedan dan Ariza Bereaksi

Blusukan Risma membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bereaksi karena sejumlah gelandangan itu ditemui di pusat kota.

Sejak hari pertama menjabat Mensos pada 28 Desember 2020, Risma memilih blusukan ke sejumlah wilayah DKI Jakarta.

Memulainya dari bantaran sungai di belakang Kantor Kemensos hingga kawasan Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin.

Foto Risma bertemu tunawisma di kawasan Sudirman-Thamrin pun viral di media sosial dan menjadi perdebatan warganet.

Baca juga: Blusukan Dianggap Settingan, Haji Lulung Ikut Sindir Risma: Nyari Tunawisma, Satpol PP Lebih Jago

Anies sampai meminta Dinas Sosial DKI Jakarta untuk mengecek identitas tunawisma yang ditemui Risma di kawasan Sudirman-Thamrin.

"Pak Gubernur langsung perintahkan kepada Kadinsos untuk mengecek siapa orangnya, kenapa ada di situ," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, Rabu (6/1/2021), dikutip dari Kompas.com.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Ariza ini mengaku heran Risma bertemu tunawisma di kawasan Sudirman-Thamrin.

Ariza yang sudah tinggal di Jakarta sejak usia 4 tahun, mengaku baru pertama kali tahu ada tunawisma di Sudirman-Thamrin setelah blusukan.

"Saya sendiri sudah hidup di Jakarta sejak umur empat tahun baru dengar ada tunawisma di Jalan Sudirman Thamrin," katanya, dilansir Kompas.com.

Meski begitu, Ariza tak menampik memang banyak tunawisma di Jakarta.

Baca juga: Baru Diresmikan Presiden Jokowi, Masjid Istiqlal Belum Dibuka untuk Umum, Ini Alasannya 

Namun, mereka biasanya ada di pinggiran kota atau di kolong jembatan.

"Setahu kami jalan Sudirman-Thamrin itu cukup jauh, kalau ada (tunawisma di pinggiran-pinggiran (kota) ada betul, kalau ada di kolong jembatan ada betul," terang Ariza.

Berita Terkini