TRIBUNJAKARTA.COM - Alat pendeteksi Covid-19 GeNose C19 dikabarkan akan mulai digunakan pada bula Februari mendatang.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan mulai 5 Februari 2021 alat deteksi Covid-19 GeNose akan digunakan di stasiun.
Pihaknya telah berkomunikasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 dan akan segera ditindaklanjuti dengan surat persetujuan untuk penggunaan di simpul-simpul transportasi umum.
"Selanjutnya Kemenhub akan membuat Surat Edaran kepada para operator transportasi. Kita rencanakan penggunaannya sudah dimulai pada 5 Februari 2021 pada stasiun KA terlebih dahulu, baru kemudian bertahap selanjutnya di bandara," kata Budi saat meninjau penggunaan GeNose di Stasiun Pasar Senen, Sabtu (23/1/2021).
Sementara itu, staf khusus Menhub Bidang Komunikasi Adita Irawati menambahkan pelaksanaan penggunaan GeNose di stasiun tersebut masih dalam tahap persiapan.
"Implementasi teknisnya sedang dipersiapkan bersama KAI," kata Adita, Minggu (24/1/2021).
Baca juga: GeNose Alat yang Bisa Deteksi Covid-19 Hanya Lewat Embusan Napas, Bagaimana Cara Kerjanya?
Dihubungi terpisah, VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) Joni Martinus mengatakan, teknis pelaksanaan seperti penerapan di stasiun mana saja dan siapa saja yang bisa menggunakannya, masih menunggu surat edaran atau informasi lebih lanjut.
"Kami masih menunggu info lebih lanjut dari pemerintah/Kemenhub terkait penggunaan Genose," katanya
Akan Digunakan di Area Publik
Kendati demikian, pihaknya mendukung segala kebijakan pemerintah terkait penanganan Covid-19.
Baca juga: Dinar Candy Sempat Heboh Jual Celana Dalam Rp 50 Juta, Kini 18 Ribu Pria Siap Jadi Pacar Sewaannya
Baca juga: Cerita Mantan Stafsus Presiden Sebut SBY Suka Masak hingga Jago Bikin Lagu: Seperti Masakan Hotel
Baca juga: Hari Ini, Puluhan Ribu Tenaga Medis di Kota dan Kabupaten Tangerang Divaksin Covid-19
Sebelumnya, pada Sabtu (23/1/2021), Menhub Budi Karya Sumadi bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyaksikan langsung penggunaan alat deteksi Covid-19 GeNose buatan anak bangsa di Stasiun KA Pasar Senen.
Melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (24/1/2021), pemerintah mendorong penggunaan alat deteksi Covid-19 GeNose di simpul-simpul transportasi umum seperti di stasiun kereta api, bandara, pelabuhan dan terminal. “
Ke depannya kita akan gunakan ini di semua area publik seperti di hotel, mal, di lingkungan masyarakat RT/RW," ujar Luhut.
Rencananya akan dilakukan bertahap, dimulai dari stasiun kereta api, setelah itu bandara.
Lantas berapa biaya tes GeNose C19?
Biaya Tes GeNose C19
Biaya tes GeNose C19 ini dikabarkan jauh lebih murah daripada tes PCR atau rapid test.
Biaya tes GeNose C19 rencananya dipatok dengan harga Rp 15.000 - Rp 25.000.
Untuk mengetahui hasil tesnya pun tak membutuhkan waktu lama.
Hasil tes pada alat GeNose C19 dapat langsung diketahui hanya dalam waktu 2 menit dan tidak memerlukan reagen atau bahan kimia lainnya.
Luhut juga mengatakan salah satu kelebihan GeNose adalah harganya yang murah.
Untuk satu alat dijual 62 juta dan harga per-orangnya hanya dikenakan sekitar Rp 20.000.
Namun dia berharap harganya bisa di bawah Rp 20.000.
"Jadi kita berharap tarif ini bisa di bawah Rp 20.000. Karena makin banyak digunakan," katanya lagi.
Akurasi di atas 90 persen
Menurutnya, jika pemakaian lebih banyak tentu cost-nya akan semakin turun.
Selain itu alat itu bisa mendeteksi lebih cepat dengan akurasi di atas 90 persen.
Luhut juga mengungkapkan bahwa GeNose telah telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Dalam kunjungannya, Luhut langsung mencoba alat deteksi GeNose dengan cara mengembuskan napas ketiga ke dalam kantung yang telah disiapkan. Hasilnya, dia dinyatakan negatif Covid-19.
Baca juga: Kasus Covid-19 DKI Jakarta Masih Tinggi, PKS: Wajar Anies Perpanjang PSBB
Diberitakan sebelumnya, alat deteksi Covid-19 (GeNose) ini berbeda dari alat lainnya, karena menggunakan embusan napas untuk menentukan seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak.
Hasil pemeriksaan alat yang menggunakan sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence) itu diklaim bisa selesai dalam waktu sekitar 80 detik.
Pola embusan napas seseorang yang terinfeksi Covid-19 akan berbeda dengan pola embusan napas orang sehat.
Virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh seseorang akan menghasilkan volatile organic compounds atau senyawa organik mudah menguap yang khas.
Senyawa organik mudah menguap itu juga terdapat dalam embusan napas seseorang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mulai 5 Februari Stasiun Akan Gunakan Alat Deteksi Covid-19 GeNose"