Narkoba Berujung Petaka, Pemuda di Palembang Bakar Rumah Sekampung karena Tak Dikasih Uang Beli Sabu

Editor: Elga H Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Taswin (33) pria pengangguran pelaku pembakaran 18 rumah di Jalan KH Ahmad Dahlan saat menjalani pemeriksaan di Unit IV Subdit III Jatanras Polda Sumsel, Selasa (26/1/2021).

TRIBUNJAKARTA.COM, PALEMBANG - Kecanduan narkoba membuat pemuda di Palembang, Sumatera Selatan nenat membakar satu kampung.

Kini, pemuda bernama Taswin (33) itu telah diamankan aparat Unit IV Subdit III Jatanras Polda Sumsel.

Di hadapan petugas, pria pengangguran ini mengaku tindakan nekatnya itu dilakukan lantaran kesal kepada ibunya karena tak diberi uang untuk membeli narkoba.

"Saya langsung ditinggal pergi sama Mama waktu minta uang. Memang uang itu untuk beli sabu. Saya jadi kesal, soalnya Mama main pergi saja," ujarnya saat menjalani pemeriksaan di Unit IV Subdit III Jatanras Polda Sumsel, Selasa (26/1/2021).

Dengan begitu emosi, Taswin lantas membakar sprei yang berada di atas kasur kamarnya yang ada di Jalan KH Ahmad Dahlan Belakang Pasar Gubah Kecamatan Bukit Kecil Palembang.

Setelah itu, ia langsung kabur menuju kediaman pamannya yang berada di kawasan Sekojo Palembang.

Baca juga: Besok Jokowi Bakal Lantik Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit, Makna Rabu Pon & Hari Lahir Presiden

Taswin mengaku, tidak tahu bila perbuatannya itu mengakibatkan 18 rumah termasuk kediamannya sendiri terbakar.

Padahal ia sendiri dan keluarganya tinggal di rumah bedeng yang tentu saja berdekatan dengan warga lain.

"Niatnya cuma mau bakar rumah sendiri, tidak tahu kalau banyak yang terbakar," ujarnya.

Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Suryadi mengatakan penangkapan terhadap Taswin dilakukan setelah pihaknya mendapat laporan dari warga di lokasi kebakaran.

Baca juga: Selangkah Lagi Nikahi Kalina, Vicky Prasetyo Terus Usaha Luluhkan Hati Nita Thalia Tiap Tengah Malam

Baca juga: Penumpang Sriwijaya Air Sugiono Teridentifikasi, Ingatan Istri Masih Membekas: Jaga Kesehatan Ya

Baca juga: Hati Anggota Basarnas Ini Terenyuh Melihat Sejumlah Perhiasan Korban Sriwijaya Air SJ-182

Dari hasil pemeriksaan sementara, Suryadi berujar, tersangka penggunaan narkoba jenis sabu sabu itu nekat membakar rumah karena kesal dengan orang tuanya yang tidak memberikan uang untuk membeli sabu.

"Tersangka sudah tiga kali memaksa ibunya meminta uang untuk membeli sabu tapi tidak diberi."

"Nah yang ketiga kalinya mungkin tersangka kesal sehingga membakar sprei di kasur kamarnya. Api itu membesar dan menyambar 18 rumah yang berada disekitar," kata Suryadi.

Baca juga: Bapak Kok Setega Itu, Sindir Penumpang Lihat Pria Bayar Angkot Rp 200

Dihakimi Massa

Sebelum dibawa polisi untuk menjalani pemeriksaan, Taswin sempat menjadi bulan-bulanan warga.

Sebab pemuda itu nekat kembali ke kawasan tempat tinggalnya dengan alasan ingin mencari keberadaan sang ibu.

Akibatnya bogem mentah dan sumpah serapah warga sekitar harus dirasakannya.

Hingga akhirnya kondisi itu mereda, setelah aparat kepolisian mengamankan Taswin.

Namun saat digiring menuju ke mobil polisi, warga yang sudah begitu kesal langsung mengerumuninya dan seketika melayangkan bogem mentah terhadap pemuda itu.

Aksi dorong-dorongan hingga terguling dan dapat dihindarkan.

Kondisi rumah di Jalan KH Ahmad Dahlan Belakang Pasar Gubah Kecamatan Bukit Kecil Palembang, Selasa (26/1/2021) sehari setelah peristiwa kebakaran, Senin (25/1/2021). Kebakaran ini diduga berawal dari tindakan nekat seorang pria yang membakar seprei di rumahnya. (Tribun Sumsel/Shinta Dwi)

Hingga akhirnya polisi terpaksa melontarkan tembakan ke udara sebanyak 5 kali untuk meredam emosi warga.

Ketua RT 37 Jalan KH Ahmad Dahlan Kecamatan Bukit Kecil Palembang, Marta Dinata (59) mengatakan, kekesalan warga dikarenakan tak tahan melihat Taswin yang kembali datang ke lokasi kebakaran.

"Dia (Taswin) juga mengakui memang dia yang menyebabkan kebakaran kemarin. Dia sengaja membakar sprei sehingga terjadi kebakaran," ujarnya.

Dari penuturan Taswin yang disampaikan Marta Dinata, tindakan itu sengaja dilakukan lantaran kesal tak diberi uang oleh ibunya.

"Jadi dia sengaja membakar sprei dan langsung kabur," ujarnya.

Kedatangan Taswin kembali untuk mencari keberadaan kedua orang tuanya.

Namun bukannya bertemu, Taswin justru jadi bulan-bulan warga yang emosi.

"Tapi mereka tidak langsung datang ke saya. Mereka minta maaf ke beberapa warga dan setelah itu pergi tidak tahu kemana," ujarnya.

Dia menyebut bahwa Taswin memang sudah berulang kali berulah di wilayahnya.

"Kalau bisa orang itu tidak usah lagi datang kesini. Sudah sering dia buat ulah. Sebelumnya juga pernah mau bakar rumah, tapi berhasil digagalkan. Sekarang aksinya berhasil dan 18 rumah yang terbakar karena ulah dia," ujar Marta.

18 Rumah Terbakar

Kebakaran menghanguskan belasan rumah kawasan padat penduduk di Jalan KH Ahmad Dahlan Kecamatan Bukit Kecil Palembang, senin (25/1/2021).

Setidaknya berdasarkan data awal yang didapat, ada 18 bangunan warga dari 2 RT berbeda ludes dilalap si jago merah.

"Di RT 35 ada 7 sedangkan di RT 34 sebanyak 11 bangunan. Ini data campuran terdiri dari rumah dan bedeng karena untuk berada jumlah pasti masing-masingnya kami belum tahu," ujar Marta Dinata (59) ketua RT 37 Jalan KH Ahmad Dahlan Kecamatan Bukit Kecil Palembang.

Tidak ada korban jiwa ataupun luka dari kebakaran ini.

Baca juga: Setelah Pensiun Kapolri, Idham Aziz Ikuti Jejak Tito Karnavian atau Badrodin Haiti?

Baca juga: Moncernya Kepala BNN Komjen Petrus Golose: Bekuk Dr Azhari, Selevel Idham Azis & Tito Karnavian

Baca juga: Hasil Undian BWF World Tour Finals: Ginting di Grup Neraka, Ahsan/Hendra Lumayan, Ini Lengkapnya

Namun sebagian besar warga tidak sempat menyelamatkan harta benda kecuali baju di badan akibat derasnya hembusan angin saat api mulai menjalar.

Marta mengatakan, api diduga kuat bersumber dari rumah salah seorang warga atas nama Abu Tohirin yang tinggal bersama istri dan seorang anaknya.

Warga menduga, Taswin (30) anak Abu Tohirin jadi penyebab kebakaran itu bisa terjadi.

"Banyak warga yang lihat, api memang berasal dari rumah Abu Tohirin. Apalagi anaknya itu sudah pernah kedapatan mau bakar rumah. Tapi berhasil digagalkan. Kali ini baru berhasil. Semuanya jadi ludes terbakar," ujarnya.

Marta berujar, upaya membakar rumah pertama kali dilakukan Taswin sekira 2 tahun lalu.

Beruntung aksi tersebut berhasil digagalkan.

Bahkan warga yang geram juga sempat melaporkan tindakan Taswin kepada babinkamtibmas.

"Tapi ibunya nangis-nangis, minta supaya anaknya dimaafkan oleh warga. Akhirnya kami buat surat kesepakatan supaya perbuatan itu tidak diulang sehingga berujung damai," ujarnya.

Namun nyatanya, ulah Taswin kembali terjadi.

Tepatnya beberapa bulan lalu, ia sampai baku hantam dengan ayahnya sendiri, Abu Tohirin dan berujung dengan dilaporkannya pemuda itu ke aparat kepolisian oleh ayahnya itu.

"Ujung-ujungnya dia dibawa ke Dinas Sosial. Tapi cuma sekitar 2 bulan terus dipulangkan lagi ke rumah," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan topik Kebakaran Belakang Pasar Gubah

Berita Terkini