Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Pengurus Kelenteng Boen Tek Bio memberlakukan sistem buka tutup dalam ibadah Tahun Baru Imlek.
Umat yang akan sembahyang di Kelenteng Boen Tek Bio akan dibatasi guna menghindari kerumunan di tengah pandemi Covid-19 di Kota Tangerang.
Berdasarkan data yang dihimpun TribunJakarta.com, kelenteng yang berusia 337 tahun tersebut biasa melayani 7.000 umat saat perayaan Imlek tiap tahunnya.
Namun, Sekretaris Badan Pengurus Kelenteng Boen Tek Bio, Ruby Santamoko mengatakan untuk tahun ini pihaknya menargetkan hanya melayani 10 persen dari total umat yang biasa datang.
"Tujuh ribuan umat kita yang pada biasanya Imlek, biasanya datang salam kurun waktu pada jam 18.00 WIB sampai jam 24.00 WIB malam juga besok pagi. Kita berharap yang datang hanya 10 persen karena sudah diberi imbauan jauh-jauh hari," jelas Ruby di Kelenteng Boen Tek Bio, Kamis (11/2/2021).
10 persen dari 7.000 umat, diperkirakan Ruby hanya ada sekira 700 orang yang akan beribadah di Kelenteng Boen Tek Bio.
Ternyata, pihaknya sudah membuat skema untuk mengurai kerumunan saat perayaan Tahun Baru Imlek.
Ruby menjelaskan, pengurus akan membatasi umat yang masuk ke kelenteng untuk beribadah sekira 50 sampai 100 orang.
"Yang bisa masuk ke area Boen Tek Bio itu adalah maksimal hanya 50-100 orang dan sisanya tunggu di luar. Ada dari polisi untuk menertibkan," ujar Ruby.
Ia pun memprediksi, satu orang paling lama beribadah sekira 10 sampai 15 menit.
Yang kemudian, umatnya diimbau untuk segera meninggalkan Kelenteng Boen Tek Bio supaya orang yang sudah mengantre di luar bisa segera beribadah.
"Memang masing-masing punya niat dan tujuan beda jadi ada yang cepat dan lama. Memang prediksi paling lama sembahyang itu 10 sampai 15 menit," sambungnya.
Kelenteng tersebut pun akan merayakan tanpa ada pesta seperti Barongsai dan Potehi hari ini dan besok.
Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com pada Kamis (11/2/2021) petang di Kelenteng Boen Tek Bio, tidak ada aktivitas ibadah di dalamnya.