Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Setahun lebih suka memberi uang Rp 50 ribu, guru les di Cilincing, Jakarta Utara, ini malah masuk bui karena orangtua murid tak terima.
Manaek Tua Parlindungan (40) ini tinggal mengontrak beberapa tahun terakhir di Cilincing.
Di kontrakan itu ia membuat seperti perpustakaan umum untuk anak-anak didiknya belajar.
Agar anak didiknya nyaman belajar berlama-lama atau main game, Manaek memasang fasilitas internet.
Tentu saja banyak anak didiknya tertarik datang ke kontrakan Manaek.
Semua fasilitas itu hanyalah kedok bagi Manaek untuk menjadikan anak didiknya sebagai korban.
Baca juga: Masih Ingat Pak Tarno Pesulap Bim Salabim Jadi Apa Prok-Prok-Prok? Tak Disangka, Begini Nasibnya
Tepatnya, korban untuk menyalurkan hasrat seksualnya yang terpendam selama ini.
Seiring berjalannya waktu, Manaek memanfaatkan waktu untuk melancarkan aksinya.
Setiap ada satu anak didiknya masuk ke dalam kontrakan, Manaek akan mengunci pintu.
Sehingga, warga setempat tak mengetahui di dalam Manaek mencabuli anak didiknya itu.
Baca juga: Sumur Resapan di Jakarta Baru Dibuat 2 Ribuan, Target Gubernur Anies Baswedan Meleset?
Baca juga: Anies Buntuti Prabowo di Survei Capres, Arief Poyuono: Keok Semua Jika Jokowi Boleh 3 Periode
Baca juga: Beda Gaya Anies dan Ganjar Pranowo Tinjau Banjir, Gubernur DKI Banggakan Anak Buah: Alhamdulillah
"Dia melecehkan anak laki-laki itu ketika korbannya itu sendiri," ucap Wakil Kapolres Metro Jakarta Utara AKBP Nasriadi di Mapolres Jakarta Utara, Senin (22/2/2021).
Menurut Nasriadi, setelah anak didiknya masuk ruangan seorang diri, di situlah kesempatan Manaek mencabulinya.
"Ruangan itu dikunci dari dalam," Nasriadi menambahkan.
Nasriadi memastikan, perpustakaan yang dibuat senyaman mungkin oleh Manaek, dengan fasilitas internet, hanyalah modus.