"Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya). QS.An-Nisaa (4:135)," tulis @annisapohan pada Sabtu (6/3).
Sambutan Moeldoko
Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB), Moeldoko, langsung membakar semangat para kader saat memberikan pidato perdananya.
Hal tersebut disampaikan Moeldoko yang menyusul datang ke lokasi KLB Partai Demokrat di hotel The Hill Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021) malam.
Moeldoko dalam kesempatan tersebut sempat menyinggung soal kemampuan kepemimpinan dalam mengelola sebuah organisasi.
"Kalau saya berbicara tentang leadership kekuatan seorang panglima ada di pundak komandan-komandan lapangan seperti kalian, semuanya," kata Moeldoko dalam pidatonya dilansir dari livefacebook tribunmedan, Jumat (5/3/2021).
Menurutnya seorang panglima tidak akan ada artinya bila tidak memilik prajurit yang tangguh.
Menurut dia, seorang pemimpin harus bisa memberikan energi yang luar biasa kepada bawahannya.
Baca juga: Terhina, SBY Minta Ketua Umum dan Kader Demokrat Tetap Sabar Namun Berikhtiar
"Panglima tidak ada artinya kalau tidak memiliki prajurit-prajurit yang tangguh dan jangan lupa seorang pemimpin tugasnya adalah memberikan kekuatan kepada komandan-komandan bawahannya itu pemimpin, bukan malah mengecilkan bawahannya," ujarnya.
Dalam akhir sambutannya, Moeldoko pun berterima kasih kepada peserta KLB yang sudah memilihnya sebagai ketua umum Partai Demokrat.
"Saya mengapresiasi atas permintaan kalian, kalian sudah meminta saya untuk jadi ketua umum Demokrat. Saya sangat mengapresiasi dan terima kasih, itu saya terima," katanya.
Respons SBY
Di saat suasana KLB di Deliserdang penuh suka cita atas terpilihnya Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhyono (SBY) dengan wajah sendu memberikan pernyataan pers atas peristiwa hari ini.
SBY tak bisa menutupi kekecewaan mendalamnya atas apa yang terjadi pada Partai Demokrat.
Presiden ke enam RI ini menyebut bahwa akal sehat saat ini telah mati.