25 Tahun Berdiri, Begini Keunikan Rumah Makan Padang di Pasar Rumput: Tak Menjajakan Rendang

Penulis: Pebby Ade Liana
Editor: Kurniawati Hasjanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah Makan Rinai Pembasuah Luko yang ada di Pasar Rumput, Jakarta Selatan. Rumah makan ini menawarkan menu-menu berbeda yang jarang ditemui di rumah makan padang lain.

"Pas didatangi food vloger, meledak warung. Saya langsung bikin 3 kali lipat dari waktu normal dulu, itu jam 11.00 WIB habis. Kita bisa jual setelah jam 9.00 WIB, kalau lagi ramai, jam 11.00 WIB atau 12.00 WIB habis. 2 jam bisa habis," tuturnya.

Selain menyajikan menu yang langka, menurut Akmal banyak orang menyukai masakannya ini karena memang rasanya yang harum dan enak.

Diketahui, Akmal mengolah sendiri berbagai campuran masakan yang dibutuhkan demi menjaga kualitas rasa dan aroma masakannya.

Mulai dari bumbunya, sampai pada minyak kelapanya.

Seporsi nasi dan lauk disajikan lengkap dengan siraman kuah dendeng basah dan gulai gajeboh, sambal cabai hijau yang dikukus, sayuran, juga sambal jengkol. (TRIBUNJAKARTA.COM/PEBBY ADHE LIANA)

Akmal lebih memilih membuat minyak kelapa sendiri ketimbang membeli yang siap pakai di pasaran.

"Semua saya buat sendiri. Minyak kelapa itu, saya buat sendiri sehingga wanginya harum. 40 buah kelapa, itu jadi sekitar 3 kilo minyak," imbuhnya.

"Bumbu kering juga buat sendiri. Gak ada yang beli jadi di pasar. Seperti pala, cengkeh jinten, itu kita racik, kita giling sendiri," tuturnya.

Tetapi sayang sekali, begitu wartawan TribunJakarta.com datang berkunjung, kami kehabisan dendeng batokok ataupun gulai gajebohnya.

Tetapi kami mencoba makan seporsi nasi lengkap dengan lauk berupa ayam goreng.

Menariknya, dalam hal penyajian, warung makan Padang ini juga menawarkan hal yang berbeda dengan warung makan Padang lainnya.

Baca juga: Ibu Hamil Jadi Korban Penembakan di Ciracas, Ketua RT: Pendarahannya Cukup Banyak

Sekepal nasi, disiram dengan kuah dendeng basah dan gulai gajeboh, lalu dilengkapi dengan sayuran berupa kol dan kacang panjang.

Sementara lauknya, disajikan secara terpisah dengan piring kecil.

Sebagai pelengkap rasa, setiap pemesanan nasi di tempat juga disajikan bersama sambal jengkol yang juga jadi primadona, dan sambal cabai hijau yang dikukus. Maknyus!

"Jadi kalau orang itu sambal cabai hijau, digoreng biasanya. Kalau kami dikukus supaya rasanya juga lebih lembut," tambah Akmal.

Bagi food lovers yang mau mencoba, lokasi rumah makan ini ada di lantai 3 Pasar Rumput, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan.

Buka dari jam 9.00 WIB, disarankan agar food lovers datang dipagi hari, agar tak kehabisan.

Untuk harganya sendiri, seporsi nasi dan lauk di sini dibandrol mulai dari Rp 15 ribuan untuk menu nasi dan telur dadar.

Sementara untuk sang primadona yakni nasi dan dendeng batokok atau nasi dan gulai gajeboh harganya Rp 25 ribuan.

Berita Terkini