25 Tahun Berdiri, Begini Keunikan Rumah Makan Padang di Pasar Rumput: Tak Menjajakan Rendang

Penulis: Pebby Ade Liana
Editor: Kurniawati Hasjanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah Makan Rinai Pembasuah Luko yang ada di Pasar Rumput, Jakarta Selatan. Rumah makan ini menawarkan menu-menu berbeda yang jarang ditemui di rumah makan padang lain.

Bak berjalan di padang pasir dalam keadaan haus, kemudian bertemu seteguk air hingga hilang dahaganya.

Begitu Akmal mengibaratkan rumah makan ini, setelah berbagai perjalanan yang sudah dilakukan.

Baca juga: Beli Jimat dan Jamu Tidak Ampuh, Empat Pasien Herman Gondrong Melapor ke Polres Bekasi

Dahulu, saat pertama kali mulai berjualan Akmal mencoba membuat ikan asin dengan jengkol. Lalu, banyak yang suka.

Hingga kemudian ia mencari menu lain yang jarang dijumpai di warung makan Padang lainnya, yakni tercetuslah untuk membuat dendeng batokok.

Sampai saat ini, dendeng batokok buatan Akmal selalu jadi primadona di rumah makannya.

Berbeda dengan rumah makan Padang lain yang menjagokan rendang, di sini justru Akmal tak menyediakan rendang.

Hanya ada menu-menu makanan khas Sumatera Barat, yang terbilang jarang untuk dijumpai di rumah makan padang lainnya.

Seperti dendeng batokok, dendeng basah atau lambok, dan gulai gajeboh atau sandung lamur.

Ludes Dalam Dua Jam

Sejak dahulu, rumah makan ini sudah berjualan di sekitar Pasar Rumput.

Tetapi lokasinya itu sebelumnya ada di proyek lama. Karena saat ini Pasar Rumput sudah berubah menjadi rumah susun, maka lokasinya pindah ke lantai 3. 

Kekinian, dagangan Akmal laris diburu pembeli apalagi setelah didatangi oleh food vloger.

"Sekarang, bisa bikin 3 kali lipat porsinya dari waktu normal. Alhamdulillah," kata Akmal.

Seporsi nasi dan lauk disajikan lengkap dengan siraman kuah dendeng basah dan gulai gajeboh, sambal cabai hijau yang dikukus, sayuran, juga sambal jengkol. (TRIBUNJAKARTA.COM/PEBBY ADHE LIANA)

Ia tak memungkiri bahwa rumah makan miliknya ini sempat sepi dan tutup saat masa pandemi.

Di bulan Maret 2020 lalu, Akmal sempat menutup warungnya. Kemudian dibuka kembali pada bulan Juli 2020, itupun hanya dengan porsi sekitar 35 persen dari waktu normal saja. 

Halaman
123

Berita Terkini