Penangkapan Terduga Teroris

Terduga Teroris di Ciputat Timur Hobi Main Ketapel, Ketua RT Ungkap Kesehariannya

Penulis: Jaisy Rahman Tohir
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Edi Supandi, Ketua RT 2 RW 1 Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel, di rumahnya Selasa (30/3/2021).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir 

TRIBUNJKARTA.COM, CIPUTAT TIMUR - Penangkapan AJ (46) sempat menggegerkan warga sekitar Griya NMN, Jalan Cirendeu Indah IV, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), pada Senin (29/3/2021).

Pasalnya, AJ dikenal baik di lingkungan rumah kontrakannya. Ia kerap bersosialisasi dan tidak menutup diri.

"Orangnya baik, baik banget sosialnya tinggi.  Kita enggak pernah ngomongin kejelekannya. Kita nyebutnya mulutnya ada, orangnya nanya gitu.  Ya enggak nyangka," ujar Edi Supandi (54), Ketua RT 2 RW 1 Kelurahan Cirendeu, Selasa (30/3/2021).

Saat ditangkap, sebanyak delapan ketapel diamankan aparat kepolisian. 

Edi mengungkapkan, ketapel adalah hobinya AJ.

Ia bahkan memiliki komunitas ketapel di kawasan Situ Gintung.

"Dia punya hobi main ketapel, dia ada perkumpulannya, kalau enggak salah perkumpulannya di Situ Gintung," ungkap Edi.

Selain ketapel, aparat mengamankan sebilah pedang dan atribut FPI serta Pengacara dan Jawara Bela Ummat (Pejabat), dari mulai pin, logo, hingga rompi.

Edi mengatakan, dirinya tidak pernah menanyakan secara spesifik kegiatan keorganisasian AJ.

Namun dari yang ia ketahui, AJ aktif di Pejabat sejak AJ ikut pada penjemputan Rizieq Shihab di Bandara Internasional Soekarno-Hatta November 2020 lalu.

"Istrinya bilang belum lama, pas Habib Rizieq pulang tuh," ujarnya.

Baca juga: Mendikbud: Sekolah Wajib Dibuka Setelah Guru Divaksinasi Secara Lengkap

Baca juga: BREAKING NEWS Maling Bersenjata Api Gondol Rp 300 Juta dari Bank di Kabupaten Tangerang

Baca juga: Operasional RPTRA di Jakarta Utara Mulai Dibuka Secara Bertahap

Edi menyampaikan keseharian AJ adalah sebagai pengemudi ojek online. Biasanya, setiap pagi, AJ mengantar istrinya berjualan nasi uduk, setelah itu ia baru mencari pelanggan ojeknya.

Edi juga mengetahui AJ kerap pulang larut malam bahkan dini hari, namun ia menganggapnya lumrah mengingat pekerjaan ojek onlinenya.

"Ya kita pahaminnya dia seorang ojol, bisa saja ngalong," ujarnya. 

Halaman
12

Berita Terkini