Khususnya, saat berjualan es mambo di Masjid Istiqlal.
"Pembeli saya, dulu kebanyakan jamaah Masjid Istiqlal. Saya bilang kok orang Islam baik-baik ya," kata Jusuf pada TribunJakarta.com.
Tak ada kekayaan yang didapat begitu saja.
Ungkapan ini, menggambarkan perjuangan seorang Jusuf Hamka dalam mengawali hidupnya sebagai anak "jalanan".
Saat berjualan es mambo di depan Masjid Istiqlal, Alun Joseph nama kecilnya, sering kali mendapat sedekah dari hasil pembelian es mambo para jamaah.
Hal ini, yang rupanya menjadikan seorang anak bernama Joseph itu mulai penasaran akan kebaikan umat muslim yang ditemuinya.
Belum lagi, teman-temannya dahulu juga beragama muslim dan sering dilihatnya melakukan salat.
"Dari rasa penasaran, menjadi kecanduan," Begitu kata Jusuf.
Perlahan tapi pasti, ia mulai tertarik dan belajar tentang islam.
Sampai pada akhirnya, memutuskan untuk menjadi seorang mualaf dan bertemu dengan seorang ulama besar, Buya Hamka.
Alun Joseph, kala itu mengatakan ingin memeluk agama islam.
"Jadi disuruh baca dua kalimat syahadat, yaudah saya jadi muslim. Pelan tapi pasti. Sekarang akhirnya saya punya beban, beban yang nikmat menurut saya, yaitu diminta sama Allah mengharumkan nama Islam dengan cara saya sendiri," imbuhnya.
Atas kecintaannya terhadap islam, membawa seorang Jusuf Hamka akhirnya kepada kebaikan.
Menjadi seorang pengusaha kaya raya, ia punya cita-cita untuk membangun 1000 masjid.
Cita-cita ini pun berawal dari sebuah ucapan yang tidak disengaja, dan akhirnya menjadi sebuah doa.