Sisi Lain Metropolitan

Tertarik Jadi Stuntman Film Laga? Berikut Tips dan Saran Bagi Pemula yang Baru Merintis

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas
Editor: Wahyu Septiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang anggota perempuan berlatih menendang di ruang studio Piranha Stunt Indonesia pada Kamis (8/4/2021) - Apakah tertarik dengan aksi memukau yang diperagakan stuntman dalam sebuah film laga? Berikut tips untuk pemula yang baru merintis karir sebagai

Sutradara kerap memberikan referensi video kepada stuntman sebagai bahan masukan.

Hendra sedang memeriksa peralatan untuk adegan berbahaya di ruang inventaris Komunitas Piranha Stunt Indonesia di kawasan Cilodong, Depok, Jawa Barat pada Kamis (8/4/2021). (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Komunitas Piranha Stunt Indonesia sudah main ke banyak film-film laga tanah air. Di antaranya, The Raid 1 (2011), The Raid 2 (2014), Merantau (2009) dan Headshot (2016).

Anggota Komunitas ini juga sering terlibat dalam film-film yang dimainkan aktor laga tersohor Iko Uwais.

Awal Berdiri

Awal terbentuk komunitas ini bermula setelah mereka bermain di film laga kolosal bernama Jaka Tingkir sekira tahun 2003-2004.

Setelah proyek selesai, para anggota stuntman lalu membentuk Asosiasi Stuntman Indonesia (ASMI).

Salah satu motivasi terbentuknya ASMI lantaran banyaknya stuntman-stuntman dari Beijing yang masuk ke industri tanah air.

"Akibatnya timbul kesenjangan sosial dan karena gerakan ASMI tersebut akhirnya kita berhasil mengusir mereka, tenaga stuntman dari luar yang dipakai PH-PH (Production House) di Indonesia," terangnya.

Baca juga: Jaminan Kesehatan Belum Jadi Prioritas, Stuntman Film Laga: Kadang Cuma Dikasih Uang Urut

Namun, asosiasi pun akhirnya bubar karena belum kuat secara legalitas. Para anggota pun berpencar membentuk komunitas sendiri-sendiri.

"Karena kita belum kuat di legalitas dan segala macamnya. Akhirnya kita bikin komunitas aja lah," lanjutnya. 

Sejumlah anggota yang berpencar ini kemudian membentuk komunitas sendiri bernama Komunitas Piranha Stunt Indonesia pada tanggal 22 Juni tahun 2005.

Dua anggota sedang melakukan pemanasan dengan mengangkat kedua kakinya di ruang studio Piranha Stunt Indonesia di Kawasan Cilodong, Depok, Jawa Barat, pada Kamis (8/4/2021). (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Pendiri dari komunitas ini adalah Majid dan Yandi Sutisna. 

Dari sanalah, kedua orang itu mulai merekrut dan mendidik banyak anggota.

Komunitas ini bermarkas di Jalan Madrasah Nomor 22, Kecamatan Cilodong, Depok, Jawa Barat. 

Hendra menjelaskan Piranha sendiri diambil dari nama ikan yang terkenal beringas ketika mendapatkan makanan.

Halaman
1234

Berita Terkini