Sutradara kerap memberikan referensi video kepada stuntman sebagai bahan masukan.
Komunitas Piranha Stunt Indonesia sudah main ke banyak film-film laga tanah air. Di antaranya, The Raid 1 (2011), The Raid 2 (2014), Merantau (2009) dan Headshot (2016).
Anggota Komunitas ini juga sering terlibat dalam film-film yang dimainkan aktor laga tersohor Iko Uwais.
Awal Berdiri
Awal terbentuk komunitas ini bermula setelah mereka bermain di film laga kolosal bernama Jaka Tingkir sekira tahun 2003-2004.
Setelah proyek selesai, para anggota stuntman lalu membentuk Asosiasi Stuntman Indonesia (ASMI).
Salah satu motivasi terbentuknya ASMI lantaran banyaknya stuntman-stuntman dari Beijing yang masuk ke industri tanah air.
"Akibatnya timbul kesenjangan sosial dan karena gerakan ASMI tersebut akhirnya kita berhasil mengusir mereka, tenaga stuntman dari luar yang dipakai PH-PH (Production House) di Indonesia," terangnya.
Baca juga: Jaminan Kesehatan Belum Jadi Prioritas, Stuntman Film Laga: Kadang Cuma Dikasih Uang Urut
Namun, asosiasi pun akhirnya bubar karena belum kuat secara legalitas. Para anggota pun berpencar membentuk komunitas sendiri-sendiri.
"Karena kita belum kuat di legalitas dan segala macamnya. Akhirnya kita bikin komunitas aja lah," lanjutnya.
Sejumlah anggota yang berpencar ini kemudian membentuk komunitas sendiri bernama Komunitas Piranha Stunt Indonesia pada tanggal 22 Juni tahun 2005.
Pendiri dari komunitas ini adalah Majid dan Yandi Sutisna.
Dari sanalah, kedua orang itu mulai merekrut dan mendidik banyak anggota.
Komunitas ini bermarkas di Jalan Madrasah Nomor 22, Kecamatan Cilodong, Depok, Jawa Barat.
Hendra menjelaskan Piranha sendiri diambil dari nama ikan yang terkenal beringas ketika mendapatkan makanan.