"Semakin tinggi tingkat kesulitan, kita dihargai makin tinggi. Contohnya kalau nabrak kaca atau mobil dari Rp 5 juta sampai Rp 10 juta," pungkasnya.
Baca juga: Demo di Mabes Polri, Aktivis Minta Polisi Usut Purnawirawan yang Diduga Salah Gunakan Wewenang
Mengenal Piranha Stunt Indonesia
Adegan berbahaya di film laga tak lepas dari pemeran pengganti atau stuntman yang beraksi dengan segenap totalitas.
Mereka adalah sosok yang kerap menggantikan aktor utama ketika melakukan adegan seperti melompat dari gedung tinggi, menerabas kaca, menembus kobaran api bahkan sampai ditabrak truk.
Salah satu komunitas yang terbilang cukup lama merasakan asam garam dunia stuntman di Indonesia adalah Komunitas Piranha Stunt Indonesia.
Sore itu, sejumlah anggota komunitas tengah berlatih bela diri beralaskan matras puzzle di sebuah studio semi-outdoor seluas 300 meter persegi.
Mereka terlihat memukul, menangkis hingga menendang secara bergantian layaknya seorang pesilat yang sedang berlatih.
Baca juga: Layaknya Pemain Sepak Bola Dunia, Pedagang Kerupuk Pun Punya Aturan Transfer saat Pindah Pabrik
Di studio itu juga dilengkapi dengan berbagai peralatan untuk berlatih adegan berbahaya. Di antaranya ada matras, trampoline dan sejumlah tali sling.
Dalam seminggu, mereka berlatih dua kali, Minggu dan Rabu. Di awal latihan, anggota melakukan pemanasan (stretching) sebelum memulai repetisi gerakan.
Meski pandemi Covid-19 masih membekap dunia perfilman, anggota komunitas tetap berlatih agar kemampuan bela dirinya tetap terasah dan menjaga fisik.
Anggota komunitas, Cep Hendra Suprawijaya, atau dipanggil Hendra, mengatakan mereka biasanya berlatih lebih dari dua kali bila ada proyek pembuatan film.
Baca juga: Kisah Hendra, Stuntman Bernyali Besar: Berlaga dari Sinetron Laga hingga Film di Belanda
Baca juga: Inilah Sosok Jane, Agen Rahasia dari Detektif Swasta: Pengintai Pasangan yang Doyan Selingkuh
Baca juga: Cerita Stuntman saat Peragakan Adegan Berbahaya, Nyawa Bisa Jadi Taruhannya
Latihan yang intens dilakukan agar gerakan mereka berlangsung baik kala disorot kamera.
"Kalau kita dapat project, seminggu full enggak berhenti latihan. Sampai malem kadang-kadang. Menghafal dan mematangkan gerakan," ujar Hendra kepada TribunJakarta.com pada Rabu (7/4/2021).
Gerakan-gerakan itu pun juga melewati penilaian sutradara. Mereka biasanya merekam aksinya ke dalam sebuah video kemudian dikirim kepada sutradara.
Baca juga: Cerita Wanita Detektif Swasta: Bongkar Ladyboy Thailand Pacar Pria Indonesia Hingga Pasangan Sedarah
Bila hasilnya kurang maksimal, para stuntman harus merevisi gerakan sampai benar-benar cocok.