Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR MINGGU - Di awal masa pandemi Covid-19, banyak pengrajin dodol terpukul.
Pendapatan mereka yang biasanya panen selama bulan Ramadan dari dodol hilang digerus pandemi virus corona.
Kini, mereka mencoba menatap lebaran dengan semangat baru seiring usahanya mulai kembali pulih.
Baca juga: Coba Kelabui Polisi, Pengedar Narkoba Racik Ganja Menjadi Dodol
Di dapur pembuatan dodol Ibu Zakiyah di Jalan Damai no.39 Pejaten Timur, Pasar Minggu, tampak tiga pekerja sibuk mengaduk-aduk adonan dodol di atas kerenceng atau kuali.
Adonan kecoklatan yang sesekali mengeluarkan kepulan panas itu diaduk menggunakan sodet atau semacam kayu panjang mirip dayung.
Salah satu adonan dodol yang telah matang kemudian diciduk dengan menggunakan gayung plastik.
Adonan kemudian dituangkan ke deretan besek yang sudah disiapkan.
Baca juga: Waspada Ada Ganja Kemasan Susu, Kopi dan Dodol, Polisi: Pelaku Edarkan Lewat WhatsApp Group
Tak hanya pekerjanya, pemilik usaha dodol, Zakiyah (50) sendiri tampak sibuk membungkus dodol ke dalam plastik ukuran kecil.
Ia duduk di balik etalase kaca berisi aneka ukuran dodol yang siap untuk dijual.
Sembari mengemas dodol, Zakiyah mengatakan usahanya sudah berangsur pulih ketimbang masa awal pandemi. Tahun lalu, usaha dodolnya benar-benar payah.
Apalagi, tidak adanya kegiatan bazaar dan hajatan sepanjang tahun sempat membuat pendapatannya seret.
Biasanya, di bulan Ramadan, Zakiyah bisa sampai memproduksi 50 sampai 60 kuali dodol.
"Pengunjung takut keluar saat masa awal Covid-19, hancur deh dagangan," ungkapnya kepada TribunJakarta.com.
Ia mengaku pendapatan berkurang drastis hingga 50 persen saat itu.
Baca juga: Polres Jakarta Selatan Sita Susu dan Dodol Ganja, Ini Efeknya Jika Dikonsumsi