Peziarah Adu Mulut dengan Petugas TPU Kampung Kandang, Ngotot Berziarah Meski Sudah Ada Larangan

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah peziarah adu mulut dengan petugas pamdal TPU Jagakarsa

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Sejumlah peziarah terlibat adu mulut dengan petugas Pengamanan Dalam Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kandang di Kawasan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Mereka ingin berziarah makam keluarga di TPU Kampung Kandang. Namun, niat mereka terhalang oleh petugas yang berjaga.

Pengamatan TribunJakarta.com, rombongan peziarah ini terdiri dari satu mobil angkot M16 dan tiga buah motor.

Rombongan keluarga yang terdiri dari sejumlah ibu, bapak, anak muda dan anak kecil ini sebagian besar mengenakan pakaian muslim.

Petugas tak memberikan izin ketika mereka hendak ziarah.

Mereka pun sempat emosi saat dilarang masuk.

Salah satu dari peziarah itu protes kepada petugas lantaran mereka melihat sebelumnya ada yang sempat berziarah.

Petugas pun menjelaskan kepada mereka bahwa pihaknya sempat kecolongan saat tengah berjaga di makam itu.

Hafiz, salah satu petugas kemudian datang mencoba menengahi ketegangan antara rekannya dan pengunjung itu.

"Ini kebijakan Pemerintah DKI di lapangan. Saya harap di sini enggak ada kompromi lagi. Kalau situ mau kukuh ziarah. Tanggal 17 besok," ujar Hafiz kepada sejumlah pengunjung itu.

"Bukan gitu, tapi bapak saya baru meninggal," ujar salah satu peziarah itu.

Hafiz pun kembali menerangkan kepada pengunjung itu.

"Saya paham, tapi kita kan mengikuti peraturan yang ada. Saya kerja di sini ibaratnya juga nyari pahala. Kerja untuk anak dan istri tolong hargai pekerjaan saya," jelasnya lagi.

Meski sudah diberi pengertian, mereka tetap enggan pergi dari TPU Kampung Kandang.

Salah satu pengunjung itu tetap meminta untuk berziarah makam. Namun, ia hanya meminta perwakilan saja dari mereka.

"Berarti tiga orang aja bang," ujarnya.

Baca juga: Larangan Besuk, Napi di Lapas Bulak Kapal Bekasi Berlebaran Melalui Video Call

Baca juga: Pemprov DKI Terapkan Pengamanan Berlapis Antisipasi Pemudik di Arus Balik Lebaran

Baca juga: Merugi Karena Ada Larangan Ziarah, Pedagang Bunga Tabur Bandingkan Keramaian di Tempat Wisata

Hafiz akhirnya melunak dengan mengizinkan tiga orang saja yang boleh berziarah.

"Oke, tiga orang tapi enggak boleh lebih ya. Yang lain jangan turun tetap di dalam mobil," tambahnya.

Kepada TribunJakarta.com, Hafiz menjelaskan bahwa  rombongan pengunjung itu tetap ngotot meski sudah dilarang petugas secara baik-baik.

Ia mengakui bahwa saat ini Pemerintah Provinsi DKI melarang warganya untuk berziarah.

Namun, petugas tak bisa bertindak kaku lantaran takut memicu bentrokan.

"Mungkin karena jauh, sayang-sayang mereka kemari buang-buang waktu, capek, panas ternyata enggak bisa. Siapa yang enggak emosi nanti?" katanya.

Akhirnya, ia memutuskan untuk mengizinkan tiga orang perwakilan dari rombongan untuk ziarah makam.

"Kita kasih kebijakan kompromi, dari pihak penanggung jawab. Ada sekitar 20 orang tadi, kita kasih izin 3 orang yang boleh," lanjutnya.

Nyatanya, mereka yang diizinkan berziarah lebih dari tiga orang. Terlihat lima orang dari mereka mengendarai dua motor ke tempat makam yang dituju.

Imbauan agar rombongan lain tetap di mobil juga tak diindahkan. Beberapa dari mereka bahkan berjalan-jalan ke sekeliling taman makam.

Berita Terkini