Tak Ada Penyesalan Pelaku Usai Tebas Kakek 60 Tahun hingga Tewas, Pompa Air jadi Puncak Dendam

Editor: Elga H Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pembunuhan. Tak ada penyesalan yang dilontarkan pelaku pembunuhan kepada seorang kakek 60 tahun yang masih keluarganya sendiri.

Kemudian pagi tadi, saat ia melihat Yama sedang berada di area persawahan, ia pun merasa kesal.

Ia merasa kesal saat melibat korban ternyata belum memompa air untuk sawahnya, namun malah mematikan mesin airnya.

A (kaus kuning) tersangka pembunuhan kakek 60 tahun di Pangkep, Sulawesi Selatan. (TRIBUN-TIMUR.COM/NURUL)

Dengan berbekal parang yang sering ia bawa untuk memotong rumput, A pun langsung menebas Yama.

"Pas datang saya liat dia belum memompa air, langsung saya tebas sininya (sambil menunjukkan pundak kirinya)," jelasnya.

Pria berbaju orange tersebut mengatakan bahwa Yama sempat melawan dengan menggunakan cangkul.

"Dia balas saya, pake cangkul, cangkulnya mengenai kepala saya," tambahnya.

Karena tidak terima, ia akhirnya langsung menyerang Yama dengan menebasnya berkali kali.

Keluarga Terkejut

Insiden pembunuhan sadis yang dilakukan anggota keluarga ini tentunya menggegerkan keluarga.

Salah satu keponakan korban dan juga keponakan pelaku, Sahrul, mengatakan keduanya dikenal sama-sama baik.

"Kaget sekali semua keluarga, tidak menyangka kalau sampai ada yang begini, karena dua-duanya memang orang baik," tuturnya.

Meski begitu, ia mengakui keduanya memang sudah tidak berhubungan baik sejak lama.

"Memang sudah tidak saling bicara sejak beberapa tahun yang lalu, kalau tidak salah karena masalah yang sama," katanya.

Ia menjelaskan pada tahun 2018, korban, Yama pernah menguras empang pelaku.

"Beberapa tahun yang lalu, empangnya A pernah dikuras sama Yama," terangnya.

Halaman
123

Berita Terkini