TRIBUNJAKARTA.COM - Tak ada penyesalan yang dilontarkan pelaku pembunuhan kepada seorang kakek 60 tahun yang masih keluarganya sendiri.
Pembunuhan sadis dengan menggunakan parang yang dilakukan A ini berawal dari masalah mesin air.
Kendati menyerahkan diri ke kantor polisi usai membunuh, A sama sekali tak menyesali perbuatannya.
Dia berdalih sudah lama dizolimi oleh pelaku.
Pembunuhan itu terjadi di Kampung Tala-tala, Desa gentung Kecamatan Labbakkang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Kamis (27/5/2021).
Peristiwa pembunuhan kepada Yaka Dg Sikki tersebut terjadi di pematang sawah Lompo Tengngapadange, Kampung Tala-tala.
Usai membunuh Yaka Dg Sikki, pelaku hanya pulang ke rumahnya untuk membersihkan dirinya kemudian menyerahkan diri ke Polres Pangkep.
Pengakuan Pelaku
Di kantor polisi, pelaku A mengatakan, motif ia tega menebas Yaka DG Siki hingga tewas dikarenakan sakit hati.
Baca juga: Asmara Terlarang, Pria Ini Bunuh Teman Lelakinya Gegara Janji Palsu Diberi Rp 200 Ribu Tiap Bercinta
Baca juga: Ayah di Kudus Bunuh Anak Kandungnya, Kesal Lantaran Korban Melawan saat Hendak Dirudapaksa Lagi
Baca juga: Bunuh Putrinya, Ayah Kandung Emosi Hendak Rudapaksa Korban Lagi Tapi Dapat Perlawanan: Saya Menyesal
"Saya sakit hati pak, dia matikan mesin airku," ucapnya setelah diterjemahkan oleh bantuan polisi.
Diketahui, A dan Yama memiliki ikatan keluarga yakni sepupu satu kali.
A mengaku yama telah dua kali melakukan hal yang sama dalam kurun waktu 4 tahun.
"Sudah dua kali dia seperti ini dalam waktu empat tahun, dulu dia pernah kuras juga empangku," jelasnya.
Kesabaran A mulai habis setelah ia melihat Yama mematikan mesin pompa airnya kemarin.
Mereka berdua bahkan sempat terlibat adu mulut, belum sempat selesai Yama malah meninggalkannnya.