TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) mengapresiasi kinerja Polri di bawah komando Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam mengungkap banyak kasus narkoba.
Hal tersebut membuktikan komitmen visi Polri Presisi dalam upaya melindungi masyarakat dari ancaman peredaran narkoba yang berakibat buruk bagi pembangunan sumber daya manusia Indonesia di masa depan.
Pernyataan ini disampaikan oleh Sanipar selaku Ketua Bidang Pariwisata dan Kebudayaan PB HMI dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PB HMI pada Minggu (20/6/2021) yang bertempat di Kabupaten Bogor.
"PB HMI apresiasi sepenuhnya atas kinerja Kapolri Pol Listyo Sigit Prabowo yang secara masif mengungkap peredaran gelap narkoba, ini membuktikan visi Presisi tidak main-main, kita mendukung secara bulat," ujar Sanipar dalam keterangannya, Rabu (23/6/2021).
Menurut Sanipar, kinerja Polri dibawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menunjukan bahwa kepolisian bertindak cepat dalam Penegakan hukum terhadap peredaran narkoba dan menyelamatkan 39,24 juta jiwa dari penyalahgunaan narkoba sehingga optimisme wisata ramah yang bebas narkoba di Indonesia dapat terwujud.
Baca juga: Polisi Bongkar Peredaran 1.129 Ton Sabu Jaringan Timur Tengah, Kapolri: 5,6 Juta Jiwa Terselamatkan
Baca juga: Polisi Sita 1,129 Ton Sabu yang Berasal dari Jaringan Narkotika Timur Tengah
Untuk diketahui, disampaikan dalam rapat kerja bersama komisi III DPR RI, Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo telah mengungkap 19.229 kasus penyalahgunaan narkoba selama 2021 dan mengamankan sebanyak 24.878 tersangka. Selain itu juga diperoleh barang bukti sabu seberat 7.697 kg, ganja 2.100 kg,heroin 7,3 kg, tembakau gorila 34,3 kg dan ekstasi 239.277 butir.
Selain itu, Sanipar menambahkan dalam forum Rakernas PB HMI melalui bidang Pariwisata bersepakat untuk mendorong wisata ramah sebagai dukungan terhadap pemberantasan narkoba yang dilakukan oleh Polri.
Ia menjelaskan, wisata Ramah adalah wisata yang berkelanjutan terhadap lingkungan dan kelestarian alam serta kehidupan sosial kemasyarakatan, termasuk wisata yang bebas dari narkoba di dalamnya.
"Kita tahu salah satu pos peredaran ada di tempat wisata, maka kami mendorong wisata ramah yang akan melibatkan partisipasi masyarakat, ini kerja-kerja kolektif kita bersama, Polri, HMI dan masyarakat", tambah Sanipar.
Ia juga berharap prestasi pemberantasan narkoba tetap dapat dipertahankan secara konsisten oleh Institusi Polri sehingga terwujudnya wisata ramah dan Indonesia bebas dari narkoba demi masa depan generasi emas Indonesia.
"Kinerja Polri dalam mengungkap kasus narkoba diharapkan dapat terus berlanjut dan berdampak baik, sehingga wisata ramah untuk menyelamatkan generasi bangsa akan terwujud dan kekhawatiran masyarakat terhadap peredaran narkoba di tempat wisata terutama tempat hiburan malam dan sejenisnya tidak ada lagi," ujar Sanipar.