Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Pandemi Covid-19 di Indonesia nyatanya tidak menghentikan pergerakan peredaran narkotika di Bandara Soekarno-Hatta.
Hal tersebut diamini oleh Kepala Seksi Patroli dan Operasi I Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe C Bandara Soekarno-Hatta, Anton.
TONTON JUGA
Dirinya menyebutkan kalau peredaran narkotika melewati Bandara Soekarno-Hatta saat ini tidak jauh berbeda sebelum pandemi Covid-19.
"Walaupun kondisi pandemi (Covid-19), penumpang berkurang tapi ternyata barang-barang narkotika masuk enggak kalah jumlahnya dengan saat normal. Kita tetap harus waspada," beber Anton di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (4/8/2021).
Kendati demikian, saat ditanya perbandingannya sebelum pandemi Covid-19, Anton mengaku tidak memegang data pastinya.
Tapi ia memastikan kalau peredaran narkotika melewati bandar udara tersibuk di Indonesia itu tetap ada dan tidak sedikit.
"Masih sama saat keadaan normal, tapi kan itu harusnya penurunan. Tapi dia jumlahnya mirip-mirip saja saat keadaan normal, jadi kita tetap waspada menjaga di terminal penumpang dan kargo," ujar Anton.
Baca juga: 2 Tahun Pandemi, Tidak Mempengaruhi Pergerakan Narkotika di Bandara Soekarno-Hatta
Seperti yang baru-baru ini diungkap pihaknya bersama Polresta Bandara Soekarno-Hatta.
Yaini penemuan ribuan pil ekstasi dari Malaysia pada 6 April 2021 di gudang DHL area Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta.
Petugas menemukan sejumlah narkotika jenis Ekstasi dari tangan MU sebagai penerima paket yang dikirim dari negeri Malaysia.
Anton mengatakan dari paket yang dikirim dari Malaysia tersebut didapati ada 9.984 butir ekstasi.
TONTON JUGA
"Anggota kami melihat X-ray dari barang-barang kiriman melalui perusahaan jasa titipan. Nah begitu kita scan terlihat harusnya kacang dalam bungkusnya tapi keliatan image berbeda tidak biasa. Untuk itu dibuka sama anggota dan ternyata isinya ekstasi," jelas Anton.