Ground Breaking Tahun 2018, Pembangunan Fasilitas Pengelolaan Sampah di Sunter Masuk Pra-Konstruksi

Penulis: Nur Indah Farrah Audina
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masterplan pembangunan pengolahan sampah dalam kota ITF Sunter.

"Doakan saja semua berjalan lancar, siapapun yang berkesempatan memenangkan tender, bisa membangun, sehingga kita enggak ada masalah lagi dengan sampah," ujarnya di Balai Kota.

Ariza pun optimis, pembangunan ITF bisa menjadi solusi pengelolaan sampah yang selama ini menjadi masalah di ibu kota.

Baca juga: ITF Sunter Ditargetkan Beroperasi 2024, Molor 2 Tahun?

"Insya Allah kita punya pengelolaan sampah berteknologi tinggi, baik, seperti negara maju di dunia," tuturnya.

Selanjutnya, Pemprov DKI berencana membangun ITF di empat lokasi berbeda.

Keempat ITF ini nantinya bakal tersebar di berbagai wilayah ibu kota dan diharapkan dapat mengurangi volume sampah.

Dalam proyek ini, Sarana Jaya mendapat jatah membangun ITF di wilayah layanan timur dan selatan.

Sedangkan, PT Jakpro mendapat jatah membangun ITF pusat di kawasan Sunter, Jakarta Utara dan wilayah layanan barat.

Dengan pengolahan berbasis teknologi yang tepat guna, teruji, dan ramah lingkungan, diharapkan sampah-sampah rumah tangga bisa disulap menjadi energi terbarukan yang memiliki kemanfaatan umum atau nilai tambah.

Baca juga: Molor 2 Tahun, ITF Sunter Ditargetkan Baru Beroperasi Pada 2024

Menurut rencana, ITF wilayah layanan barat direncanakan akan mengolah sampah sebesar 2.000 ton per hari dengan efisiensi 80 persen.

Kemudian, ITF di wilayah layanan timur dan selatan diprediksi mampu mereduksi sampah sebanyak 70 hingga 90 persen.

Sementara ITF Sunter mampu mengurangi sampah sebanyak 2.200 ton per hari dan diperkirakan mampu menghasilkan energi listrik sebesar 35 Megawatt.

Fasilitas pengelolaan sampah ini juga diharapkan dapat meminimalkan ketergantungan daerah terhadap Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di luar daerah.

Data dari Dinas Lingkungan Hidup DKI, jumlah sampah di ibu kota mencapai 5.665 ton sampah/hari di tahun 2014, tahun 2015 sebanyak 6.419 ton sampah/hari, dan tahun 2016 sebanyak 6.562 ton sampah/hari.

Jumlah ini terus meningkat di tahun 2017 sebanyak 6.875 ton sampah/hari, tahun 2018 sebanyak 7.453 ton sampah/hari, tahun 2019 sebanyak 7.702 ton sampah/hari, dan tahun 2020 sebanyak 7.424 ton sampah/hari.

Untuk komposisi sampah DKI Jakarta didominasi secara berturut-turut oleh sisa makanan (53%), plastik (9%), residu (8%), kertas (7%), dan lain-lain.

Halaman
123

Berita Terkini