Penyidik, kata Erdi, berharap adanya petunjuk baru terkait penyebab luka pada tubuh korban sebelum tewas.
Baca juga: Lebih dari Sebulan Dugaan Kasus Pembunuhan di Subang Belum Terungkap: Menantu Kini Ketakutan
"Kita tentunya ingin melihat lagi luka korbannya itu seperti apa. Apakah berasal dari benda tumpul atau benda tajam atau penyebab lainnya," katanya.
Erdi mengatakan autopsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah korban sempat melakukan perlawanan atau tidak.
"Apakah itu ada perlawanan atau tidak, nanti itu kan dari autopsi kelihatan," ucapnya.
Autopsi dilakukan oleh tim gabungan dari Mabes Polri, Polda Jabar dan Polres Subang.
"Tentunya hasilnya seperti apa, itu masih menjadi konsumsi internal penyidik," kata Erdi.
Autopsi oleh Polres Subang dilakukan sekira pukul 14.00 hingga magrib.
Proses autopsi dilakukan tertutup menggunakan tenda.
Saat pembongkaran makam tersebut, ternyata tak ada satu pun pihak keluarga yang datang,
"Keluarga tidak ada yang datang, semuanya pada di Lembang," kata Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef saat dihubungi pada Minggu (3/10/2021).
Baca juga: Kasus Subang, Terkuak Curhat & Tangis Yosef ke Kepala Desa: Hanya Yoris Anak Saya Sekarang
Ia mengaku tidak mengetahui alasan keluarga Tuti dan Amalia tidak hadir pada pembongkaran makam.
"Biarkan polisi bekerja untuk mengungkap kasus ini seterang mungkin sehingga semuanya jadi jelas," ucap dia.
Sebelumnya, Rogman mengatakan, Yosef yang merupakan suami Tuti dan ayah Amalia didatangi penyidik Polres Subang. Mereka meminta izin untuk membongkar makam Amalia dan Tuti.
"Tentu dari keluarga mengizinkan demi mengungkap misteri kasus ini," ucap Rohman Hidayat.
Hanya saja, tidak dijelaskan secara spesifik soal alasan pembongkaran makam Amalia dan Tuti tersebut.