TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI - Setelah adanya beberapa rangkaian proses seleksi, akhirnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di bawah kepemimpinan Firli Bahuri memecat 57 pegawai yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Novel Baswedan dan 56 pegawai lainnya usai dipecat KPK mendirikan Indonesia Memanggil 57+ atau IM57+. Tawaran menjadi ASN di Polri belum sepenuhnya diterima 57 mantan pegawai KPK itu.
Untuk mengisi kekosongan kegiatan, Juliandi Tigor Simanjuntak, salah satu mantan pegawai KPK beralih profesi menjadi penjual nasi goreng (nasgor) di depan ruko dekat tempat tinggalnya di Kota Bekasi.
Mantan Fungsional Biro Hukum KPK itu kini berjualan nasi goreng di pinggir Jalan Raya Hankam, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Tugor menceritakan alasannya beralih profesi sementara menjadi penjual nasi goreng.
Baca juga: Novel Baswedan: Kami Diberantas oleh Pimpinan KPK Sendiri
Selama pemutusan kerja dari KPK, Juliandi mengaku memang tidak banyak kegiatan yang dilakukan.
Selain mengisi kekosongan untuk membaca buku, nonton YouTube dan beberapa kegiatan lain, membuat dirinya merasa kurang produktif, sehingga ia pun berfikir untuk menciptakan bisnis baru, tercetuslah menjual nasi goreng.
"Menurut saya nasi goreng itu pertama gampang diminati, semua orang mungkin enggak ada yang enggak suka nasi goreng gitu. Yang kedua, produksinya sendiri enggak susah gitu," kata Juliandi Tigor ditemui Tribunbekasi.com, Senin (11/10/2021) malam.
Baca juga: 57 Pegawai Resmi Terdepak dari KPK, Novel Baswedan: Ini Belum Berakhir
Berbekal, pengetahuan memasak dan resep-resep dari YouTube, Tigor sendiri yang mengolah nasi goreng tersebut dibantu oleh rekannya.
Tepat tanggal 30 Sepetember 2021 lah bisnis kulinernya ini mulai berjalan hingga saat ini. Sesuai dengan namanya Nasi Goreng Rempah KS.
Mengandalkan sebuah gerobak yang berada di depan ruko, mantan pegawai KPK itu bersama rekannya memulai bisnis nasi gorengnya.
Tigor ingin memiliki ciri khas sendiri pada menu nasi gorengnya itu. Paduan rempah-rempah, membuat nasi goreng recikannya itu lebih gurih.
Baca juga: Novel Baswedan Cs Dirikan IM57+ Institute Usai Dipecat KPK
Sementara kata KS merupakan singkatan nama daerah sekitar yaitu Kampung Sawah.
Menurut Juliandi Kampung Sawah merupakan tepat dirinya bersama rekannya untuk berdiskusi membuat bisnis kuliner ini.
"Mungkin di sepanjang jalan ini ada beberapa tukang nasi goreng yang kurang lebih kita sering makan begitu. Nah, itu ingin saya kembangkan, kira-kira apa sih yang beda makannya pakai rempah," katanya.