Data sementara, permukiman warga RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu yang terdampak banjir yakni di RT 01, RT 02, RT 03, RT 04, RT 05, dan RT 07.
"Warga yang mengungsi ini yang rumahnya berada dekat bantaran Kali Sunter. Untuk sementara ada 300 KK yang terdampak dengan jumlah pengungsi sekitar 50 orang," ujarnya.
Irwan menuturkan posko pengungsian sementara sudah dibuka di kolong Tol Becakayu depan kantor Sekretariat RW 04 dan kampus Akademi Pariwisata Indonesia (Akpindo).
Baca juga: Baru Direnovasi Anies jadi Rumah Panggung & Dibersihkan, Permukiman Kebon Pala Terendam Banjir Lagi
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Ingatkan Warga Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan
Namun, bila ketinggian air bertambah dan jumlah pengungsi semakin banyak maka warga akan dialihkan ke Kampus Borobudur yang berjarak sekitar 200 meter dari permukiman RW 04.
"Tadi sekira pukul 15.00 WIB itu tinggi muka air di Sunter Hulu mencapai siaga 1. Tapi sekira pukul 16.00 WIB turun menjadi siaga 2, makanya air semakin lama semakin tinggi," tuturnya.
Warga mengungsi
Jumlah warga korban banjir luapan Kali Sunter di RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, terus bertambah pada Senin (1/11/2021) malam.
Semula, jumlah pengungsi berkisar 50 pada pukul 18.56 WIB.
Mereka menempati sejumlah tenda darurat di kolong Tol Becakayu depan Sekretariat RW 04, serta kampus Akademi Pariwisata Indonesia (Akpindo).
Namun, satu jam kemudian, jumlah warga yang mengungsi akibat banjir Kali Sunter ini bertambah menjadi sekitar 100 orang.
"Sekarang sudah sekitar 100 orang, kalau untuk jumlah kepala keluarga (KK) sekitar 50. Posko pengungsian juga dialihkan ke kampus Borobudur," kata Ketua RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Irwan Kurniadi di lokasi.
Baca juga: DKI Jakarta Diguyur Hujan Seharian, 13 RT Terendam Banjir: Cipinang Melayu Paling Parah
Baca juga: Malam Ini Cipinang Melayu Kembali Terendam Banjir 1 Meter, Warga Mengungsi
Mayoritas warga RW 04 yang mengungsi merupakan mereka yang rumahnya berada di bantaran Kali Sunter sehingga ketinggian air di rumahnya lebih parah, berkisar satu meter.
Meski jumlah pengungsi bertambah, tinggi muka air di permukiman warga RW 04 kini berangsur stabil sehingga diharapkan air dapat segera surut dan Jakarta Timur tidak kembali diguyur hujan.
"Ketinggian maksimal masih berkisar satu meter, itu pun di bagian rumah yang paling belakang dekat Kali Sunter. Kalau yang di bagian depan ketinggian air tidak sampai satu meter," ujar Irwan.
Baca juga: Gubernur Anies Klaim Skenario yang Dibuatnya Berhasil Atasi Banjir Jakarta
Lurah Cipinang Melayu Arroyantoro menuturkan selain di RW 04, permukiman warga RW 03 turut terdampak banjir luapan Kali Sunter dengan ketinggian sekitar 75 sentimeter.
Wilayah RW 03 dan RW 04 terdampak banjir karena di wilayah mereka belum dilakukan proyek normalisasi Kali Sunter, beda dengan sejumlah RW di Cipinang Melayu lainnya.
"Warga RW 03 mengungsi di Masjid Al Muqqorobin. Jumlah pengungsi di RW 03 sekitar 30 orang," tutur Arroyantoro.