Komandan Menwa Ariza Tegaskan Tak Ada Unsur Kekerasan Terkait Kasus Tewasnya Mahasiswi UPN

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria diacara Pengangkatan Anggota Kehormatan Komando Nasional Resimen Mahasiswa Indonesia dan Pelantikan Danmenwa beserta Staf Komando Resimen Mahasiswa Jayakarta Periode 2021-2024 di Balai Kota, Selasa (2/11/2021). Komandan Nasional Resimen Mahasiswa (Menwa) Ahmad Riza Patria menegaskan, tidak ada unsur kekerasan dalam kasus tewasnya mahasiswi UPN Veteran saat pembaretan di kawasan Bogor beberapa waktu lalu.

Ria mengatakan, kegiatan Menwa yang terakhir mendapatkan izin adalah Pendidikan Dasar anggota baru yang diadakan pada 10-12 September 2021.

"Pada 13 September 2021, muncul edaran dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bahwa kegiatan yang diperbolehkan hanya pembelajaran."

"Karena itu, pengajuan kegiatan organisasi kemahasiswaan langsung tidak diizinkan.

Yang sebelumnya sempat diberikan izin bahkan juga segera dicabut," kata Ria dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/11/2021).

Baca juga: Kronologi Kematian Peserta Diksar Menwa UPN Jakarta: Korban Kelelahan Tapi Dianggap Kesurupan

Ria memastikan tidak ada perbedaan perlakuan terhadap organisasi kemahasiswaan di UPN Veteran Jakarta, termasuk dalam memberikan izin kegiatan.

"Komisi Disiplin akan segera menyampaikan rekomendasi kepada Rektor terkait dengan kejadian ini," ujar dia.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Rama Fathurachman membeberkan kronologi kematian mahasiswi D3 Fisioterapi bernama Fauziyah Nabilah.

Ketua Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Rama Fathurachman membeberkan kronologi kematian mahasiswi D3 Fisioterapi bernama Fauziyah Nabilah, Selasa (30/11/2021). (Annas Furqon Hakim/ Tribun Jakarta)

Fauziyah meninggal dunia saat mengikuti Pendidikan Dasar Resimen Mahasiswa (Diksar Menwa) UPN di kawasan Bogor, Jawa Barat, 25 September 2021 lalu.

Rama mengatakan, Fauziyah berangkat mengikuti Diksar Menwa dalam kondisi sehat.

Bahkan, berdasarkan keterangan yang diperoleh Rama dari orangtua korban, Fauziyah masih mengikuti praktikum sehari sebelum keberangkatan.

"Dan keterangan orangtua menyatakan dia (F) tidak ada penyakit bawaan," kata Rama saat ditemui di UPN Veteran Jakarta, Selasa (30/11/2021).

Namun, pada saat mengikuti longmarch atau berjalan kaki dengan jarak sekitar 10-15 Kilometer, F terlihat kelelahan.

"Kemudian ini awalnya ya dari pihak Menwa menyangka bahwa hal itu adalah kesurupan," ungkap Rama.

Ia pun menyayangkan penanganan medis yang dilakukan pihak Menwa kepada Fauziyah.

Meski pada akhirnya Fauziyah dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans, namun nyawanya tak tertolong.

Halaman
1234

Berita Terkini