Selama 30 tahun hidupnya, ia sudah menjalani berbagai malam tahun baru.
Yang menarik, ternyata bapak satu anak itu mengaku cukup sering merayakan malam tahun baru dalam suasana sunyi.
Kesunyian yang dimaksud adalah berada di alam bebas, di hutan ataupun di atas gunung.
Pilar merupakan sosok pecinta alam.
Baginya, mengalami malam pergantian tahun di atas gunung adalah sensasi tersendiri.
Setidaknya, enam puncak gunung dilalui pada enam kali momen pergantian tahun.
"Saya sampai umur 30 tahun merayakan tahun baru bahkan saya sering merasakan tahun baru dalam kesepian."
"Saya sering naik gunung, tahun baru saya sering di gunung. Berapa tahun ya, hampir lima enam tahun saya naik gunung," tutur Pilar.
Jauh dari hingar bingar, bersama kawan seperjuangan menikmati pergantian era waktu dalam kesepian.
"Ya sepi, paling cuma lima orang, empat orang, ya kondisinya bukan hingar bingar, di hutan atau di gunung," ujar Pilar.
Bagi Pilar, mengibarkan merah putih di puncak, dan bermandikan semburat terbitnya matahari, tak tergantikan.
"Pada saat tahun baru kan buat anak-anak pecinta alam, mungkin sensasi aja kan, ngibarin bendera di puncak gunung, summit attack, paginya ke puncak. Jadi ya hobi aja si, saya nikmatin," ucap Pilar.
Pilar mengungkapkan makna naik gunung. Baginya, gunung bukanlah soal puncak.
"Saya naik gunung itu prosesnya ya saya belajar. Naik gunung itu hasil dari pada proses. Proses pendewasaan kita, itu saat naik gunung," ungkap Pilar.
"Kemarin sih saya naik gunung, awal tahun ini. Habis tahun baru banget. Sempatin sebelum bertugas. Kan sekarang sudah berbeda, harus menjalankan tugas dari atasan saya," pungkasnya.