Formula E

Trek Formula E Dibangun di Lokasi Pembuangan Lumpur, PSI: Mending Bikin Lomba Tangkap Belut

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci
Editor: Wahyu Septiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (7/11/2019). Fraksi PSI DPRD DKI menuding Gubernur Anies Baswedan tidak punya perencanaan matang dalam menentukan lokasi balap Formula E.

Pasalnya, lokasi yang akan dibangun trek Formula E ternyata merupakan tempat pembuangan lumpur dari proyek MRT maupun program gerebek lumpur di sungai maupun saluran air.

"Ini pembuang lumpur dari kali MRT ke sini buang lumpurnya. Ini yang namanya penampungan buang lumpur Ancol Timur sama Ancol Barat," ucap Sekretaris Komisi B Pandapotan Sinaga.

Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara yang akan menjadi lokasi sirkuit Formula E, Rabu (22/12/2021) (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH)

"Ini dulunya rawa ya, rawa yang diuruk. Ini dulu kan banjir. mulai setiap kegiatan pengerukan yang dilakukan Pemda dulu itu namanya buangan penampungan Ancol Timur, termasuk dr MRT," tambahnya menjelaskan.

Kendati begitu, ia mengatakan bakal mempercayai sepenuhnya proses pembangunan trek pada pihak-pihak terkait termasuk PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

"Ya paling tidak 6 bulan (trek rampung).

Ini kan termasuk lahan mentah tapi kan mereka akan kecanggihan teknologi.

Sekarang kan saya ga paham mungkin dengan kecanggihan teknologi yang didapatkan ini dia bisa dikatakan bisa tiga bulan, kita lihat saja nanti," pungkasnya.

Baca juga: Jakpro Beri Penjelasan Soal Total Biaya Formula E Capai Rp 150 Miliar

Sebagai informasi, Ketua Pelaksana Formula E sekaligus Sekjen Ikatan Motor Indonesia (IMI), Ahmad Sahroni mengatakan sirkuit yang akan dibangun untuk Formula E bakal mengikuti berbagai spesifikasi dari FEO dan FIA. 

Sirkuit ini pun telah direncanakan selesai pada pada Bulan April 2022 mendatang.

Sehingga proses pembangunan akan dimulai pada awal tahun 2022 mendatang atau Januari 2022. (*)

Berita Terkini