Persija Jakarta

Cara Persija Jakarta Putus Penyebaran Covid-19, Dokter Tim: Dilarang Kontak dengan Orang Luar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang Persija Jakarta, Riko Simanjuntak (kanan) mencium kepala rekannya, Marko Simic sebelum Simic mengeksekusi penalti ke gawang Bali United pada laga pekan ketiga belas BRI Liga 1 2021-2022 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (25/11/2021) malam. Persija Jakarta takluk dari Bali United dengan skor 0-1 berkat gol Ilija Spasojevic pada menit ke-25.

TRIBUNJAKARTA.COM - Manajemen Persija Jakarta punya cara untuk memutus penyebaran Covid-19.

Pasalnya, beberapa pemain Macan Kemayoran terpapar Covid-19. Terbaru, pelatih Sudirman yang akrab disapa Coach Jend dinyatakan positif Covid-19.

Manajemen pun memperketat penerapan bubble system (sistem gelembung) kepada seluruh pemain, ofisial, dan perangkat timnya yang berada di Provinsi Bali.

Satu diantara aturan bubble system yang wajib menjadi perhatian yakni seluruh pemain Persija yakni larangan berinteraksi dengan orang-orang asing di luar klub.

"Kami kembali mengingatkan kepada pemain untuk menjaga protokol kesehatan, artinya kami meningkatkan (penerapan) bubble system di antara kami," kata dokter tim Persija Jakarta, Donny Kurniawan, Rabu (2/2/2022) kemarin.

Baca juga: Sembuh Covid-19, Si Kancil Riko Simanjuntak Siap Kembali Perkuat Persija Lawan Arema FC

Baca juga: Banyak Pemainnya Positif Covid-19, Persija dan Persib Bersuara Soal Rencana Pemindahan Lokasi Liga 1

"Manajemen sudah mengeluarkan pernyataan bahwa kami dilarang kontak dengan orang luar. Saya rasa untuk saat ini itu langkah yang terbaik untuk kami lakukan," sambung dia.

Tim dokter Persija telah melakukan testing, tracing, dan treatment (3T) pada seluruh pemainnya setelah Maman dan Riko dipastikan positif Covid-19.

"Protokol yang kami kerjakan saat ini adalah merespon apa yang terjadi, salah satunya dengan melakukan 3T. Ketika ditemukan kasus kami akan melakukan treatment," tutur dokter Donny.

Logo Persija Jakarta (Youtube)

Persija juga meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala-gejala Covid-19 yang mungkin saja dimiliki pemain.

Bila ada yang mengeluh demam atau tidak enak badan, orang dengan keluhan itu akan langsung dipisahkan dari klub.

Hal tersebut dilakukan demi mengantisipasi potensi terjadinya penularan virus Covid-19 yang lebih luas.

"Di Persija sendiri jika ada kasus keluhan demam atau tak enak badan langsung kami pisahkan kamarnya," ungkap dokter Donny.

"Memang secara inkubasi (virus Covid-19) sudah terjadi, tapi kami berharap penularan belum terjadi. Pada dasarnya kami akan lakukan semaksimal mungkin (demi mencegah penularan)," sambung dia.

Baca juga: Persija Ditantang Tim Papan Atas di Pekan ke-23 Liga 1, Persib Masih Pincang karena Pemain Covid-19?

Baca juga: Wanti-wanti Coach Jend ke Pasukannya Usai Persija Kalah dari Juru Kunci: Kalau Takut Tak Usah Main

Sangat sulit untuk terus-menerus bisa aman dari ancaman virus Covid-19.

Ada kalanya para pemain, ofisial, atau bahkan perangkat di dalam tim terpaksa berinteraksi dengan orang-orang asing di luar klub.

Halaman
12

Berita Terkini