Melihat keinginan Natalius Pigai yang begitu kuat untuk kuliah, sang ibu akhirnya menuju Nabire untuk menjual hasil dagangannya.
Uang tersebut sebesar Rp 300 ribu kemudian diserahkan ke Natalius Pigai untuk bekalnya merantau ke Jawa.
"Kamu bawa uang 300 ribu ini, kamu akan jadi sukses," ucap Natalius Pigai menirukan pesan ibundanya kala itu.
Tak hanya itu, Natalius Pigai menyebut ibundanya juga mendoakannya akan menjadi seorang gubernur di kemudian hari.
"Suatu saat ada momentum dimana kamu akan bertanding.
Tuhan kasih kamu pakaian putih, baju putih, celama putih dan kamu akan pegang tongkat, disini bintang (pundak)
Kamu akan jadi gubernur," lanjut Natalius Pigai menceritakan ucapan ibundanya.
"Mamah akan selalu ada di sampingmu, temanmu saja bisa," sambung Natalius Pigai sambil meneteskan air mata kala menceritakan doa sang ibunda kepadanya.
Baca juga: Kisah Natalius Pigai Nekat Kuliah di Yogya Modal Rp 300 Ribu, Didoakan Sang Ibu Jadi Gubernur
Ditahan di sel kapal laut
Mendapat bekal untuk merantau ke Jawa, Natalius Pigai akhirnya memutuskan menaiki kapal laut.
Namun karna saking ingin menghemat biaya, Natalius Pigai nekat untuk tak membeli tiket alias menjadi penumpang gelap.
Alhasil dia harus selalu kucing-kucingan dengan petugas kapal.
"Pas pemeriksaan tiket di kapal, saya sembunyi," tutur Natalius Pigai.
Aksi nakal Natalius Pigai itu akhirnya terbongkar saat kapal berada di Makassar, Sulawesi Selatan.
Natalius Pigai yang ketahuan tak memiliki tiket kemudian dijebloskan ke sel a yang ada di dalam kapal laut.
Seolah diberi jalan demi menuntut ilmu, saat berada di penjara kapal, Natalius Pigai dibantu oleh seorang marinir yang berasal dari Papua.