Sedangkan, mayoritas warga Jakarta yaitu sebesar 59,8 persen responden percaya orang nomor satu di DKI itu tidak terlibat.
"Tidak percaya 54,8 persen dan sangat tidak percaya 5 persen," ujarnya.
Sementara masyarakat yang tidak mengetahui isu tersebut sebesar 27,5 persen, dan responden yang menolak menjawab sebesar 3,2 persen.
Sebagai informasi, hasil survei didapat dari 600 responden yang tinggal di DKI Jakarta.
Responden dipilih secara acak bertingkat, mulai dari pengacakan untuk kelurahan, RT, keluarga, hingga akhirnya mendapatkan responden terpilih.
Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan aplikasi Survei Populi Center di 60 kelurahan di ibu kota pada periode 26 Januari hingga 1 Februari 2022.
Tingkat kepercayaan (significant level) survei ini mencapai 95 persen dengan margin of error sebesar 4 persen.
• Tak Ingin Rumah Sakit Kolaps, Gubernur Anies Imbau Pasien Covid-19 Gejala Ringan Isolasi di Rumah
Imbauan Anies di PPKM Level 3
Guna mencegah semakin meluasnya kasus Covid-19, pemerintah kembali memperketat pembatasan kegiatan masyarakat.
Status PPKM di DKI Jakarta pun naik menjadi level 3 hingga 14 Februari 2022 mendatang.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta perkantoran kembali menerapkan work from home (wfh) atau bekerja di rumah.
"Kantor nonesensial diharapkan kembali menerapkan wfh dan hanya 25 persen saja yang bekerja di kantor," ucapnya dalam video yang diunggah di akun instagramnya (@aniesbaswedan) dikutip Rabu (9/2/2022).
Kemudian, pembelajaran tatap muka (PTM) juga dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas kelas.
Aturan soal PTM ini merujukan pada revisi surat keputusan bersama (SKB) 4 menteri yang baru disahkan beberapa waktu lalu.
"Orang tua diberikan kebebasan untuk memilih apakah anaknya ikut sekolah atau anaknya belajar dari rumah," ujarnya.
Baca juga: Anies Ungkap Kasus Naik Pesat Tapi Angka Kematian Tak Separah Gelombang Kedua Covid-19
Tak hanya itu, pembatasan kapasitas juga akan diperketat di tempat-tempat publik.