Dipandu Sahat Sinurat dan Jefry Gultom, Diskusi Bareng Menko Luhut Diikuti Ribuan Kader GAMKI & GMKI

Editor: Wahyu Septiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI)dan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) menggelar diskusi virtual dengan Menko Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Panjaitan

TRIBUNJAKARTA.COM - Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) menggelar diskusi virtual dengan Menko Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Panjaitan (LBP) pada Jumat (18/2/2022) malam.

Diskusi virtual yang dihadiri lebih dari 2.800 kader GAMKI dan GMKI dari seluruh Nusantara itu berlangsung lebih dari 2 jam.

Suasana diskusi virtual pun menjadi ramai.

Interaksi antara kader-kader GMKI dan GAMKI dengan Menko Luhut tampak begitu cair karena LBP menganggap peserta yang hadir sebagai anak-anaknya.

Hampir setengah jam diawal diskusi, LBP memaparkan program-program ekonomi Indonesia di masa depan.

Optimisme Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi dunia dipaparkan Meno Luhut dengan gamblang.

Baca juga: Ini Pesan Menko Luhut ke Ribuan Kader GAMKI dan GMKI

Usai pemaparan, Luhut mempersilahkan kader-kader GMKI dan GAMKI yang hadir secara virtual untuk mengajukan pertanyaan.

Antusiasme peserta cukup tinggi namun waktu yang terbatas hanya menyempatkan 8 orang yang diberi kesempatan bertanya langsung kepada Luhut.

Luhut Binsar Panjaitan (LBP) berpesan kepada ribuan kader Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI)dan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) agar memiliki karakter yang kuat (ISTIMEWA)

Diskusi dimoderatori oleh Sekretaris Umum GAMKI Sahat Sinurat, dan Ketum GMKI Jefry Gultom.

Mereka saling bergantian memandu jalannya interaksi dengan LBP.

Diskusi juga dihadiri Ketum PGI Pdt Gomar Gultom, tokoh nasional yang juga senior GMKI Maruarar Sirait.

Dalam sesi tanya jawab ke Menko Luhut, Kader GMKI dari Manokwari, Papua Marlen menanyakan bagaimana Luhut yang peduli dengan pendidikan dengan mendatangkan Papua disekolahkan di yayasan DEl milik LBP di Toba Sumatera Utara.

Baca juga: Menteri Bahlil dan Ara Saling puji di Zoom GMKI-GAMKI

Luhut mengatakan, saat dirinya mengunjungi Tolikara, Papua pada 2015 silam.

Luhut mengaku kecewa pendidikan di Papua sangat rendah.

"Saya terus terang kecewa lihat Papua bahwa begitu banyak dana yang disampaikan di sana tetapi untuk pendidikan saya kira sangat kurang. Tetapi saya mau berpolemik, saya janji, saya rekrut saja anak-anak Papua ini sekolah di DEL. Kenapa saya lakukan, agar anak Papua itu bisa mandiri suatu ketika," kata Luhut.

Halaman
1234

Berita Terkini