Siswanto merupakan sosok yang berpengaruh dalam hidup Hero dalam karir sebagai petinju.
"Belajar tinju sejak kelas 5 SD. Ikut saya latihan di Jaguar (tempat latihan). Saat itu Hero berumur 11 tahun. Hero terinspirasi saya buat ikut tinju," paparnya.
Pria asal Desa Banjarejo ini mengungkapkan sebuah pesan yang diucapkan mendiang Hero sebelum berpulang selamanya.
Impian membangun rumah dan melanjutkan kompetisi tinju di Australia.
"Pesan terakhir ingin menyelesaikan rumah dan mengejar target untuk kejuaraan di Australia," sebutnya.
Sementara itu, warga Dusun Sindurejo, RT.03, RW 03, Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, merasa kehilangan atas meninggalnya pria yang akrab disapa Sam Hero itu.
Baca juga: Anies Baswedan hingga Tito Karnavian Digugat Warga Terkait Peraturan PPKM
"Almarhum (Hero Tito) ini orangnya baik, setelah bertanding selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke warga sekitar terutama para lansia," ucap Supardi tetangga almarhum Hero Tito.
Supardi mengenang Tito sebagai sosok yang memiliki jiwa sosial tinggi.
Hero dikenal sering bagi-bagi rezeki kepada warga Dusum Sindurejo, RT.03, RW 03, Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis.
"Almarhum itu suka bagi-bagi rezeki, usai tanding meski tidak menang selalu memberi santunan berupa beras ke warga, khususnya janda-janda yang sudah tua," jelasnya.
Mimpi Tak Terwujud
Vokalis band D'Bagindas, Benny Rianto mengunjungi rumah duka.
Benny merasa kehilangan Hero Tito yang ia anggap sahabat penting dalam hidupnya.
"Pesan terakhir kepada saya dari beliau (Hero Tito) bilang, mas kalau gak bisa datang ke Holywings, nanti ketemu saya di rumah. Namun, takdir berkata lain. Pas tanggal lahir saya, bulan 3 ini tanggal 3 ini beliau berpulang ke Rahmatullah," kenang Benny.
Benny pun tak kuasa menahan tangis ketika ditanya kenangan tak terlupakan bersama mendiang Hero Tito.