"Untuk melakukan penyelidikan atas sesuatu yang unseen itu, waktunya tidak sebentar. Mungkin bisa 6 bulan untuk melakukan penyelidikan," kata dia.
"Jadi yg unseen itu akhirnya menjadi prioritas, diperkirakan. Ternyata yang unseen yang enggak terlihat itu lebih berat," tuturnya.
Tudingan Kongkalikong
Mendengar kabar yang tiba-tiba terkait adanya tambahan anggaran pembangunan sirkuit Formula E, PDIP meradang.
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menyebut bengkaknya anggaran pembangunan sirkuit Formula E bisa digunakan untuk pengendalian banjir di Ibu Kota.
"Aduh itu sudah bisa menyelesaikan persoalan banjir itu," kata Gembong, mengawali pernyataannya soal sirkuit Formua E, Senin (7/3/2022).
Gembong lantas menjelaskan soal pandangannya yang sejak awal sudah mencurigai pemenang tender pengerjaan sirkuit yang dimenangkan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama.
"Kan sejak awal saya sudah curiga, curiga penetapan pemenang ditujukan Jakon (PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama) itu aja sudah mencurigakan," jelasnya.
Selain itu, Gembong menilai seharusnya ada kontrak baru terkait penambahan dana Rp 10 M.
Baca juga: Cuaca Hingga Tanah Lunak, Sederet Kendala Sirkuit formula E Bikin Anggaran Bengkak dan Target Molor
Sebab, di kontrak yang lama hanya terkait dengan biaya yang disepakati di awal, yaitu Rp 50 M.
Ia pun menduga ada kongkalikong bila tak ada kontrak baru atas membengkaknya anggaran pembangunan sirkuit Formula E.
"Kalau mau seperti itu ya kontrak baru. Ya melanjutkan yang tidak ada dalam yang pertama, karena pekerjaannya tidak sesuai dengan kontrak pertama, kan gitu loh."
"Itu enggak bisa, itu namanya kongkalikong kalau itu lanjutan sementara kontraknya Rp 50 miliar, nambahnya Rp10 miliar lagi," ungkapnya.
PSI Sebut Janggal
Sementara, Politikus PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo mencium kejanggalan pembengkakan anggaran pembuatan sirkuit Formula E yang mencapai Rp10 miliar.