TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Tak berkutik, Kolonel Priyanto mengakui bahwa dirinya baru saja ngamar dengan teman wanitanya di hotel sebelum dia terlibat kecelakaan dan membuang sejoli di Nagreg, Jawa Barat ke Sungai Serayu di Cilacap, Jawa Tengah.
Hal itu diakui Kolonel Priyanto di persidangan yang mendengar kesaksian Kopda Andreas Dwi Atmoko.
Dalam persidangan, Kopda Andreas menjelaskan kronologi dari bagaimana dirinya diajak ke Kolonel Priyanto sampai akhirnya membuang sejoli yang ditabraknya di Nagreg, Jawa Barat.
Baca juga: Saya Punya Keluarga Permohonan Kopda Andreas atas Instruksi Jahat Kolonel Priyanto di Kasus Nagreg
Kata Kopda Andreas, dia dan seorang sopir lainnya, Koptu Ahmad Soleh, diminta mengantar Kolonel Priyanto dari Yogyakarta menuju Jakarta karena Priyanto karena harus menghadiri rapat intel.
Mereka memutuskan berangkat dari Yogyakarta menuju Jakarta menggunakan jalur via Bandung.
Pasalnya, di Cimahi, Jawa Barat, Kolonel Priyanto menjemput teman wanitanya bernama Lala.
"Dari Yogya menuju Jakarta lewat Bandung, mampir ke tempat Saudari Lala," kata Andreas di ruang sidang.
Sosok Lala
Ketua majelis hakim lalu menanyakan kepadanya siapa Lala.
Andreas kemudian menjelaskan bahwa Lala adalah teman wanita Kolonel Priyanto.
Majelis hakim kemudian menanyakan apakah Kolonel Priyanto masih memiliki istri sah atau tidak.
"Tadi waktu di rumahnya, terdakwa ada istrinya?" tanya ketua majelis hakim kepada Andreas.
"Siap, ada," jawab Andreas.
Baca juga: Soal Ini Bikin Nangis Penabrak Sejoli Nagreg, Kala Rasa Kemanusiaan Terkalahkan Hirarki Jabatan
Lala kemudian ikut ke Jakarta selama Kolonel Priyanto mengikuti kegiatan rapat intel.
Andreas mengungkapkan, saat menginap di sebuah hotel di Jakarta mereka berempat tidur di dua kamar di mana Andreas bersama Ahmad, dan Priyanto bersama Lala.