TRIBUNJAKARTA.COM, YOGYAKARTA - Nyawa Dafa Adzin Albasith melayang usai dirinya diserang dengan gir oleh sekelompok remaja lain.
Namun, tewasnya Dafa ternyata bukan dipicu dari para pelaku yang meneror korbannya secara acak.
Polisi membeberkan kasus itu didahului dari aksi geber menggeber geber motor alias bleyer di jalan.
Kejahatan jalanan itu terjadi di Jalan Gedongkuning, Kecamatan Kotagede, Yogyakarta pada Minggu sekitar pukul 02.10 WIB.
Saat itu, Dafa bersama 8 kawannya bersepeda motor keluar rumah dan berputar-putar melalui ring road selatan via jalur cepat.
Baca juga: Penjelasan Kasus Kekerasan Remaja di Yogyakarta yang Dikenal dengan Klitih hingga Nomor Aduan Polisi
Dengan mesin meraung-raung, mereka keliling kota di pagi buta.
"Kelompok korban melaju cepat. Mereka menjajal mesin motor. Karena suaranya, menyusul dua orang yang diduga merupakan kelompok pelaku," kata Dirreskrimum Polda DIY Kombes Ade Ary Syam Indradi pada Selasa (5/4/2022).
Dafa dan teman-temannya yang melaju kencang menimbulkan suara keras dari mesin motor.
Baca juga: Viral Tawuran Brutal di Pondok Gede Terekam CCTV, Begini Penjelasan Polisi
Akibatnya dua kelompok ini tersinggung.
Mereka membalas rombongan Dafa dengan menggeber-geberkan gas motor mereka atau membleyer.
"Akhirnya kelompok korban lanjut ke Jalan Imogiri. Sempat melihat ke belakang kelompok pelaku tidak membuntuti, akhirnya ke Warmindo Gedongkuning," katanya.
Baca juga: Saling Ejek Usai Salat Tarawih, Bocah SD dan SMP di Ciracas Terlibat Tawuran
Pada saat itu, beberapa rekan Dafa sudah masuk ke Warmindo dan memesan makanan.
Sementara sebagian lain lagi memarkirkan motornya.
Nah, tiba-tiba kelompok pelaku kembali datang sembari membleyer-bleyer motor dan meneriaki kelompok korban.
Baca juga: Remaja Tangsel Berlomba-lomba Mengajak Tawuran pada Malam Ramadan, Terungkap Isi Chat Dibaca Polisi
"Ketika sedang menurunkan setang sepeda motor, kelompok pelaku lewat di sebelahnya dengan membleyer dan mengatai mereka asu bajingan," tambahnya.
Karena dibleyer-bleyer dan diumpat itu, kelompok korban mengejar kelompok pelaku di Jalan Gedongkuning.
Ada sekitar empat sepeda motor dari kelompok Dafa yang mengejar kelompok pelaku.
Baca juga: Aksi 2 Kelompok Remaja di Tangsel Hendak Tawuran Jelang Sahur Berakhir, Sarung Isi Batu Jadi Bukti
Dafa termasuk yang mengejarnya.
Saat pengejaran ini, kelompok pelaku yang berjumlah 5 orang berbalik arah menunggu kelompok korban.
"Salah satu dari 5 diduga kelompok pelaku turun membawa alat seperti gir diikat dengan kain. Karena kelompok korban kecepatan tinggi motor pertama tidak kena, lalu motor kedualah yang kena. Pengemudi tidak kena, tetapi pembonceng terkena ayunan gir," beber Ade.
Baca juga: Hari Pertama Puasa, Sekelompok Remaja Tengil Kepergok Mau Tawuran Dihukum Merayap Kaki di Pundak
Lalu, motor korban terjatuh dan tidak selang berapa lama terdapat patroli polisi yang menemukan korban.
Pihak kepolisian melakukan pertolongan dengan membawa korban ke RSPAU Hardjolukito sekitar pukul 02.10 WIB, Minggu (3/4/2022) dini hari.
Ade mengatakan, kasus kejahatan jalanan ini lebih tepatnya adalah tawuran karena terdapat ketersinggungan akibat saling ejek dari dua kelompok.
"Untuk kasus kejahatan jalanan kasuistis kemarin lebih tepatnya tawuran karena ada proses ketersinggungan ejek-ejekan dari dua kelompok," ungkap dia.
Dalam perkembangannya, Dafa diketahui merupakan anak dari anggota DPRD Kebumen, Madkhan Anis.
Dikutip dari KompasTV, Madkhan mendesak supaya pihak berwajib segera mengusut pelaku yang sudah membunuh anaknya.
"Agar tidak terulang kembali kejadian seperti ini," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dafa, Anak Anggota DPRD Kebumen yang Tewas akibat Sabetan Gir di Yogyakarta, Korban Tawuran",