Penjabat Pengganti Anies Baswedan

3 Sosok Diprediksi Gantikan Anies, Putri Zulhas: Siapapun yang Terpilih Formula E Harus Diteruskan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPRD DKI Jakarta Zita Anjani saat mengunjungi posko pengen di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (23/9/2019)

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PAN Zita Anjani berharap, sosok yang nantinya menggantikan Gubernur Anies Baswedan bisa melanjutkan program Formula E.

Sebagai informasi, kontrak kerja sama antara Pemprov DKI dengan pihak penyelenggara Formula E (FEO) berlangsung hingga 2024 mendatang.

Artinya, Jakarta masih akan menggelar balap mobil listrik Formula E itu hingga dua tahun ke depan.

"Siapapun yang akan jadi Pj (penjabat) gubernur, semoga bisa merealisasikan rencana pembangunan yang belum terealisasikan, dan melanjutkan apa yang sudah berjalan. Salah satunya, Formula E," ucapnya saat dikonfirmasi, Jumat (13/5/2022).

Sebagai informasi, tiga nama digadang-gadang jadi calon kuat pengganti Gubernur Anies Baswedan yang akan lengser pada Oktober 2022 mendatang.

Baca juga: Agan Harahap Pencipta Meme Anies yang Diunggah Ruhut Buka Suara, Terkuak Kisah di Balik Pembuatannya

Ketiga nama itu ialah Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono, Sekda DKI Marullah Matali, dan Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Juri Ardiantoro.

Zita pun menilai ketiga sosok ini punya kapabilitas dan rekam jejak yang mumpuni untuk menggantikan Gubernur Anies.

"Buat saya yang terpenting adalah pekerja dan paham seluk beluk Jakarta," ujarnya.

Walau demikian, putri Ketum PAN Zulkifli Hasan ini menyerahkan sepenuhnya keputusan soal sosok yang akan mengisi posisi Pj Gubernur DKI Jakarta ini kepada pemerintah pusat.

"Soal Pj Gubernur DKI Jakarta, sebetulnya kewenangan penuh ada di tangan presiden melalui Kemendagri," tuturnya.

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan hadiri laga eksibisi yang mempertemukan legenda Persija bertajuk Trofeo Silaturahmi Jakarta di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu (7/5/2022) (ISTIMEWA)

Sebagai informasi, tiga sosok ini diprediksi bakal menjadi pengganti Gubernur Anies Baswedan di DKI Jakarta.

Ketiga sosok yang diprediksi akan ditugaskan sebagai penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta ialah berasal dari orang dekat presiden Joko Widodo, putra Betawi asli sampai orang yang berpengalaman mengurus pemilu.

Diketahui, saat ini Kementerian Dalam Negeri tengah melakukan penjaringan untuk menentukan tiga nama calon Pj yang akan diusulkan kepada Presiden Jokowi.

Penjaringan dilakukan dengan menerima masukan dari berbagai pihak, termasuk dari Pemprov DKI.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan, dirinya akan mengajukan masing-masing tiga kandidat penjabat (pj) gubernur DKI Jakarta dan Aceh kepada Presiden Joko Widodo.

Pengajuan tersebut rencananya dilakukan sebelum jadwal pelantikan pj gubernur DKI Jakarta.

Sebagai informasi, masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal berakhir pada Oktober 2022 mendatang.

Namun, Pilkada DKI baru akan dilakukan pada 2024 mendatang usai Pilkada dan Pilpres.

Kendati belum ada pernyataan resmi soal siapa calon pengganti Anies di DKI Jakarta, nama tiga sosok ini begitu santer bakal diusulkan menjadi Pj Gubernur.

Ketiganya ialah Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono; Sekda DKI Jakarta, Marullah Matali; dan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Juri Ardiantoro.

Berikut ini TribunJakarta.com merangkum profil dari ketiga nama itu yang santer diprediksi bakal menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan.

1. Heru Budi Hartono

Heru Budi Hartono memang sudah lama santer bakal menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta menggantikan posisi Anies.

Beberapa waktu lalu, Ketua Fraksi PDIP DKI Jakarta, Gembong Warsono, menyebut nama Kepala Sekretariat Kepresidenan (Kasetpres), Heru Budi Hartono ketika ditanya siapa yang cocok menjadi penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta.

Sosok Heru Budi Hartono bukan nama baru di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

Pada 2014 lalu, Heru pernah menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara.

Kepala Sekretariat Kepresidenan (Kasetpres), Heru Budi Hartono yang disebut Fraksi PDIP DKI cocok menjabat PJ Gubernur menggantikan posisi Anies. (Tribunnews/Herudin)

Selang setahun kemudian, Heru menduduki jabatan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta.

Yang paling mencuri perhatian yakni ketika Heru Budi Hartono hampir dipilih Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk menjadi wakilnya di Pilkada Jakarta 2017 lalu.

Kala itu dia nyaris dipinang Ahok yang sempat ingin maju di Pilkada Jakarta melalui jalur independen.

Namun, usai Ahok memutuskan maju melalui jalur partai politik, Heru batal mendampingi sebagai cawagub DKI.

Akhirnya Ahok memilih berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat.

Heru dinilai dekat dengan Basuki maupun dengan Joko Widodo saat Presiden masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Usai tak dipilih Ahok sebagai cawagub pendampingnya, Heru Budi Hartono yang menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta kemudian mendaftar sebagai Kasetpres di tahun 2017 dan mengemban jabatan itu sampai saat ini.

2. Marullah Matali

Nama kedua yang diprediksi bakal menjadi Pj Gubernur DKI adalah Marullah Matali.

Hal itu terbilang cukup wajar mengingat Marullah Matali adalah PNS karir yang menempati jabatan tertinggi di Pemprov DKI Jakarta dengan memegang posisi sebagai Sekda.

Apalagi, penunjukan Marullah Matali sebagai Sekda dipilih langsung oleh Presiden Jokowi.

Dikutip dari Wikipedia, Marullah merupakan putra Betawi yang telah mendedikasikan hidupnya di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak tahun 1996.

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Marullah Matali usai pelantikan di Balai Kota Jakarta, Senin (18/1/2021). (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

Jabatan terakhir Marullah sebelum menjadi Sekda ialah sebagai Wali Kota Jakarta Selatan.

Ia juga sempat menjabat Asisten Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Pengendalian Kependudukan.

Selain itu, Marullah juga pernah menjabat sebagai Kepala Biro Pendidikan dan Mental Provinsi DKI Jakarta.

Inilah riwayat pekerjaan Marullah Matali :

Staf Biro Bina Mental Spiritual Provinsi DKI Jakarta

Kepala Seksi Bina Lembaga Mental Dinas Bintal dan Kesos Provinsi DKI Jakarta.

Kepala Seksi Dinas Bina Mental Dinas Bintal dan Kesos Provinsi DKI Jakarta

Kepala Sub Dinas Bina Mental Spiritual Dinas Bintal dan Kesos Provinsi DKI Jakarta

Kepala Sekretariat Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta

Kepala Biro Pendidikan dan Mental Prov. DKI Jakarta

Asisten Deputi Gubemur Provinsi DKI Jakarta Bidang Pariwisata

Asisten Deputi Gubemur Provinsi DKI Jakarta Bidang Pengendalian Kependudukan

Walikota Kota Administrasi Jakarta Selatan

Sekda DKI

Sementara itu, inilah riwayat pendidikannya :

University Islam Madinah, Saudi Arabia

Institut Agama Islam Negeri Jakarta

3. Juri Ardiantoro

Nama terakhir yang santer diprediksi bakal mengisi jabatan Pj Gubernur DKI Jakarta ialah Juri Ardiantoro.

Juri Ardiantoro saat ini masih menjabat Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) yang membidangi informasi dan komunikasi.

Juri Ardiantoro dilantik Kepala KSP Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (22/6/2020).

Sebelum menjabat Deputi IV KSP, Juri merupakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 2016-2017 menggantikan Husni Kamil Manik yang meninggal dunia pada 7 Juli 2016.

Juri Ardiantoro, Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Bidang Informasi dan Komunikasi Politik yang diprediksi menjadi calon Pj Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan. (Istimewa)

Pria kelahiran Brebes, 6 April 1973 itu merupakan lulusan Universitas Negeri Jakarta, lalu melanjutkan ke jenjang S2 di Universitas Indonesia, hingga menempuh jenjang S3 di Universiti Malaya, Malaysia.

Ia meniti karier di bidang kepemiluan sejak aktif sebagai salah satu pendiri Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP). Ia pun menjabat Sekretaris Jenderal KIPP pada 2003.

Kemudian, ia terpilih sebagai Komisioner KPUD DKI Jakarta periode 2008-2013.

Kariernya di bidang kepemiluan terus menanjak dengan terpilihnya dia sebagai anggota KPU periode 2012-2017.

Hingga akhirnya ia terpilih sebagai Ketua KPU menggantikan Husni Kamil Manik yang meninggal dunia.

Selepas menjabat Ketua KPU, Juri aktif sebagai anggota Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin di masa kampanye Pemilu 2019.

Ia menjabat Wakil Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Berita Terkini