TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seolah tak ada lawan menjadi capres idaman dari Partai NasDem.
Pasalnya, hampir 100 % perwakilan partai besutan Surya Paloh itu sepakat mengusung Anies menjadi capres mereka di pilpres 2024.
Hal itu terlihat dari tingkat keterpilhan Anies di jajaran Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem untuk diusulkan menjadi Calon Presiden 2024.
Total ada 32 dari 34 DPW NasDem yang mengusulkan orang nomor satu di Jakarta itu menjadi calon presiden.
Suara itu didapat Anies dalam acara rapat kerja nasional (rakernas) Partai NasDem.
Baca juga: Pengamat Duga NasDem Usung Anies atau Ganjar Capres, Surya Paloh Tegaskan Bukan Cuma Modal Survei
Dalam rakernas, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem DKI Jakarta mengusulkan tiga figur yang akan diusung menjadi bakal calon presiden (capres) 2024.
Di mana para figur tersebut nantinya akan diusulkan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan akan ditetapkan satu nama oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Adapun figur yang diusulkan itu satu di antaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kami mengusulkan salah satunya Anies Baswedan," kata Ketua DPW Partai NasDem DKI Jakarta Nurcahyo Anggorojati saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Kamis (16/6/2022).
Tak hanya Anies, DPW DKI Jakarta NasDem juga mengusulkan figur dari kader yakni Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni sekaligus Wakil Ketua Komisi III.
Serta ada nama anggota Majelis Tinggi Partai NasDem yakni Lestari Moerdijat (Rerie) yang juga diusulkan DPW DKI Jakarta.
Nurachyo memastikan, usulan ketiga nama tersebut merupakan hasil dari aspirasi kader NasDem serta masukan dari publik.
"Kombinasi dari tokoh juga dan hasil survei," ucap Nurcahyo.
Baca juga: Usulan DPW NasDem Buat Bakal Capres 2024, Nama Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Bersaing Ketat
Jika ditotal ada 32 DPW Nasdem yang menjagokan orang nomor satu di DKI Jakarta itu maju sebagai Presiden.
Disusul nama Ganjar Pranowo dengan total 29 DPW NasDem yang mengusulkan nama politisi PDI-P tersebut.