Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Jelang berakhirnya masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan di Jakarta semakin parah.
Merujuk data BPS, angka kemiskinan di Jakarta pada periode Maret 2022 sebesar 4,69 persen atau 502.040 orang.
Angka kemiskinan di Jakarta ini naik 0,02 persen atau 3.750 orang miskin baru di ibu kota dibandingkan periode September 2021.
Adapun jumlah orang miskin di Jakarta pada September 2021 lalu mencapai 498.290 atau 4,67 persen.
"Penambahan jumlah penduduk miskin ini diantaranya disebabkan penurunan daya beli masyarakat yang masih terdampak pandemi Covid-19 dan juga kenaikan harga barang jasa," ucap Kepala BPS DKI Anggoro Dwitjahyono dalam siaran tertulisnya, Jumat (15/7/2022).
Baca juga: Anies Boleh Saja Banggakan Infrastruktur, Data BPS Tunjukkan Angka Kemiskinan di Jakarta Terus Naik
Baca juga: Natalius Pigai Bela Anies Baswedan Tentang Kemiskinan di Jakarta: Jateng Lebih Miskin dari Jakarta
Ia menyebut, angka kemiskinan di Jakarta bertambah imbas dari merebaknya varian Omicron yang menyebabkan kasus Covid-19 di ibu kota meroket di awal 2022.
Hal ini pun berdampak pada diberlakukannya pembatasan beberapa aktivitas ekonomi yang sebelumnya sudah mulai berangsur pulih.
"Perekonomian mulai membaik namun daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih," ujarnya.
Selama periode September 2021 sampai Maret 2022, ekonomi di Jakarta tumbuh 4,42 persen.
Namun, laju inflasi juga tercatat cukup tinggi pada level 1,78 persen.
"Pada saat yang bersamaan, kucuran berbagai jenis bantuan sosial baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi yang dapat membantu menjaga daya beli belum secara optimal didistribusikan," tuturnya.
"Hal ini berdampak pun pada tingkat konsumsi masyarakat miskin," sambungnya.
Baca juga: Lima Tahun Anies Baswedan jadi Gubernur DKI Jakarta, PKS: Program Rumah DP 0 Rupiah Gagal
Sebagai informasi, Gubernur Anies Baswedan bakal lengser Oktober 2022 mendatang.
Artinya, masa jabatannya tinggal menyisakan waktu sekitar tiga bulan lagi.
Lalu di sisa masa jabatannya, apakah Anies Baswedan bisa memperbaiki kondisi ini?