Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Kantung Kemih dan Pankreas Brigadir J Menghilang? Pengacara Beberkan Temuan Dokter saat Ekshumasi

Penulis: Rr Dewi Kartika H
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak saat menjadi narasumber di TV One, pada Senin (1/8/2022) membahas soal pankreas dan kantung kemih Brigadir J.

TRIBUNJAKARTA.COM - Tak cuma otak Brigadir J yang tak berada pada tempatnya, kantung kemih dan pankreas pria asal Jambi itu keberadaannya juga misterius.

Hal itu diungkapkan oleh pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak saat menjadi narasumber di TV One, pada Senin (1/8/2022).

TONTON JUGA

Menurut Kamaruddin Simanjuntak saat proses ekshumasi atau autopsi ulang jasad Brigadir J, pada Rabu (27/7/2022), pankreas dan kantung kemih ajudan Kadiv Propam non aktif Irjen Ferdy Sambo tersebut tak ditemukan.

"Pankreas bisa hilang atau tidak tampak. Demikian juga kantong kemih, kemana ini?" ucap Kamaruddin Simanjutak.

Kamaruddin Simanjuntak menegaskan pihaknya akan membuat laporan polisi terkait hilangnya pankreas dan kantung kemih Brigadir J.

Baca juga: Istri Ferdy Sambo Terguncang karena Pelecehan, Tak Lihat Tembak-tembakan Brigadir J Vs Bharada E

"Pankreas dan kantung kemihnya ini masih misteri," kata Kamaruddin Simanjuntak.

"Kami nanti juga akan melakukan upaya hukum untuk melaporkan orang-orang yang diduga menyebabkan hilangnya pankreas maupun kantong kemih," imbuhnya.

Kamaruddin lalu menjelaskan kala itu polisi cuma mengizinkan perwakilan dokter dari pihak keluarga yang melihat proses ekshumasi Brigadir J.

Sementara pihak kuasa hukum dan keluarga Brigadir J hanya boleh melihat proses ekshumasi dari rekaman CCTV.

"Ini kan terjadi terus negosiasi dengan penyidik utama Bareskrim Polri. Awalnya kami diijinkan penasehat hukum keluarga untuk ikut di ruang autopsi. Kemudian berkembang menjadi hanya sebatas melihat di CCTV," kata Kammarudin.

Baca juga: Istri Ferdy Sambo Terguncang karena Pelecehan, Tak Lihat Tembak-tembakan Brigadir J Vs Bharada E

"Kemudian pada rapat terakhir offline, menjelang tanggal 27 atau tepatnya antara 26-27 Juli, terjadi pergeseran bahwa yang boleh melihat hanyalah yang berprofesi di bidang dokter atau medis," imbuhnya.

Dokter dari pihak keluarga Brigadir J yang dihadirkan saat ekshumasi sebanyak dua orang, yakni dokter Herlina Lubis dan dokter Martina Aritonang Rajagukguk.

"Merekalah yang mewakili kita sebagai ambassador atau sebagai duta kita untuk mewakili keluarga dan penasehat hukum masuk ke ruang autopsi itu. Mereka di sana bekerja bersama-sama ahli forensik," kata Kamaruddin.

Kemudian dokter Herlina Lubis dan dokter Martina Aritonang Rajagukguk mengurai beberapa temuannya terkait kondisi jenazah Brigadir J saat ekshumasi.

Baca juga: CCTV di TKP Penembakan Brigadir J Rusak, Komnas HAM Ungkap Situasi Menengangkan saat Adu Tembak

Halaman
123

Berita Terkini