TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peluang Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk melakukan reshuffle kabinet menteri asal NasDem dinilai tipis.
Demikian diungkap pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin.
Ujang Komarudin juga menyinggung adanya bahaya bila Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet asal NasDem.
Ujang mengungkapkan adanya kontrak politik dengan Kabinet Indonesia Maju membuat Jokowi tidak akan melakukan reshuffle menteri NasDem.
Meskipun, partai NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai Capres 2024.
Baca juga: Resmikan 100 Taman Maju Bersama, Anies Baswedan: Alhamdulillah Target Terlampaui
"Surya Paloh telah menyatakan komitmennya untuk mengamankan Jokowi hingga Oktober 2024. Jadi kelihatannya juga Jokowi tidak akan mencopot menteri-menterinya," kata Ujang, Selasa (11/10/2022).
Ujang menegaskan komitmen Jokowi dan NasDem berlaku selama lima tahun.
"Karena itu komitmen lima tahunan antara Jokowi dan Nasdem. Kalau komitmen lima tahunan artinya kecil kemungkinan Jokowi mereshuffle," sambungnya.
Menurut Ujang, Jokowi akan rugi mereshuffle menteri dari Partai Nasdem.
Artinya Jokowi ingkar janji atas komitmen yang telah dibuat.
"Karena rugi juga, jika Jokowi mereshuffle menteri Nasdem artinya ingkar janji karena komitmen koalisi tersebut hingga 2024," katanya.
Lulusan Doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia ini berikan pandangannya jika Jokowi mereshuffle menteri dari partai nasdem.
Baca juga: Pengamat: Jokowi Tunjuk Heru Budi Jadi Pj Gubernur DKI untuk Jegal Langkah Nyapres Anies Baswedan
"Jika Tuhan mengizinkan Anies dan Nasdem menang. Lalu capres dan cawapres yang didukung Jokowi kalah lalu Jokowi minta perlindungan dengan siapa. Itukan bahaya juga karena akan dicari-cari kesalahannya dan tidak aman," tutupnya.
Menurut Ujang berkompromi dan membiarkan kader Nasdem tetap menjadi menteri kabinet pemerintahan Jokowi merupakan kompromi yang biasa saja dalam berpolitik.
Wacana Reshuffle Kabinet
Wacana reshuffle kabinet muncul setelah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung soal 'biru yang terlepas' di sela-sela peringatan HUT TNI di kantor DPP PDIP di Jakarta, Minggu (9/10/2022).