Sejarah mencatat, Blok M Mal diresmikan pada 3 Oktober 1992 oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, yakni Wiyogo Atmodarminto.
Saat itu, Blok M Mal diprediksi menjadi suatu pusat belanja dengan layanan one stop shopping karena menyediakan semua kebutuhan masyarakat.
Tetapi, pemandangan tersebut kini tak lagi sama.
Blok M Mall yang dulunya ramai kegiatan jual beli, kini sepi bak kuburan.
Hanya ada lorong kosong dan kios-kios yang tertutup rapat.
Menurut pengamatan kami, hanya ada beberapa kios yang masih bertahan.
Beberapa masyarakat yang melintasi kolong pusat belanja tersebut, juga hanya sekedar untuk menju ke arah terminal.
Kata Ira Lathief, dahulu mal ini sangat ramai oleh masyarakat DKI Jakarta. Apalagi dengan adanya departement store seperti Ramayana.
"Tapi aku nggak tahu tutupnya karena apa. Tapi kalau tahun 90an awal, mal gak sebanyak sekarang," kata Ira.
Ya mungkin suasana dulu tidak lagi sama seperti sekarang.
Tapi, kawasan Blok M masih jadi salah satu tempat nongkrong di Jakarta yang banyak didatangi oleh muda-mudi.
Hal ini terlihat dari banyaknya kuliner atau kafe-kafe kekinian yang bermunculan.
Sebut saja seperti M Bloc Space.
Di sini, terdapat sejumlah kafe atau tempat nongkrong yang jadi incaran muda-mudi masa kini di tengah kota Jakarta.
Selain itu adajuga Gultik Blok M yang dikenal tak pernah sepi pengunjung, serta kafe-kafe kekinian lainnya.
Jangan lupakan taman-taman instagramable yang kini juga telah dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta di sekitaran kawasan Blok M.
Dengan banyaknya destinasi tersebut, masyarakat kini punya banyak pilihan tempat nongkrong yang bisa didatangi kala berkunjung ke kawasan Blok M di Jakarta Selatan.