Yuk Mampir, Rasakan Sensasi Makan Kupat Tahu Gempol Kuliner Khas Bandung yang Sederhana & Legendaris

Penulis: Pebby Ade Liana
Editor: Wahyu Septiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kusmayadi, generasi ketiga dari pendiri Kupat Tahu Gempol bercerita, usaha ini merupakan usaha keluarganya yang dahulu dirintis oleh sang tante atau Uak Kusmayadi bernama Hajar Hasanah.

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Tak lekang oleh waktu, begitulah ungkapan yang menggambarkan kuliner Kupat Tahu Gempol  khas Bandung sejak 1965.

Bertahan lebih dari 50 tahun lamanya, kesederhanaan kuliner ini tak hilang ditelan zaman.

Bahkan di tengah banyaknya kuliner kekinian.

Berbekal resep leluhur yang terus dipertahankan, Kupat Tahu Gempol masih menjadi salah satu kuliner khas yang harus dicoba kalau berkunjung ke Bandung.

Ialah Kusmayadi, generasi ketiga dari pendiri Kupat Tahu Gempol bercerita, usaha ini merupakan usaha keluarganya yang dahulu dirintis oleh sang tante atau Uak Kusmayadi bernama Hajar Hasanah.

Nama Kupat Tahu Gempol sendiri, diambil dari nama jalan yang menjadi lokasi tempat makan ini, yaitu di Jalan Gempol.

Baca juga: Kulineran di Anjungan Jawa Tengah TMII, Cobain Nikmatnya Kupat Tahu dan Segarnya Sroto Sokaraja

"Setelah usaha ini berjalan, Uak saya berhenti di tahun 1975. Lalu diterusin ayah saya, sama saya dan adik saya, itu sekitar tahun 1975 dan sampai sekarang," kata Kusmayadi saat ditemui di pameran kuliner Kampoeng Legenda Mal Ciputra Jakarta, baru-baru ini.

Saat itu, karena Hajar Hasanah juga membuka usaha kantin nasi di Jalan Asia Afrika Bandung, maka usaha ini diteruskan oleh adiknya yang juga merupakan orangtua dari Kusmayadi yaitu Achdan dan istrinya Mariyah.

Menurut Kusmayadi, sejak pertama kali dibuka kupat tahu memang menjadi menu andala  yang ditawarkan oleh usaha keluarganya itu.

Hingga kemudian, usaha ini berkembang dan munculan menu-menu lain.

Kupat Tahu Gempol masih menjadi salah satu kuliner khas yang harus dicoba kalau berkunjung ke Bandung. (TRIBUNJAKARTA.COM/PEBBY ADHE LIANA)

Seperti lontong kari, dan tahu sumedang.

"Dulu mah, yang makan tua-tua. Usia 50 tahun ke atas. Tapi sekarang, banyak anak muda juga," tuturnya.

Berdiri lebih dari 50 tahun di Bandung, pelanggan Kupat Tahu Gempol kini sudah lintas generasi. 

Dikatakan, banyak anak-anak muda juga tertarik untuk makan kuliner legendaris satu ini kalau datang ke Bandung.

Halaman
12

Berita Terkini