Operasi yang berlangsung pada 1963-1966 itu berlangsung sebagian besar di Malaysia Timur, wilayah Kalimantan.
Kakek yang sudah punya seorang buyut itu mengakhiri ceritanya dengan bersyukur.
Meski banyak perang telah dilaluinya, Slamet masih diberikan keselamatan hingga terus bisa memperingati Hari Pahlawan sebagai veteran perang kehormatan.
"Di Manado dua tahun lah, Permesta bubar kan kita pulang ke sini kembali lagi, terus Trikora, Dwikora. Saya tugasnya keliling, dibuang sana dibuang sini," ucapnya.
"Kalau umur kan Yang Di Atas yang punya," tandasnya mengakhiri cerita.
Baca artikel lainnya TribunJakarta.com di Google News