Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Guru SD Negeri di Kota Bekasi pelaku dugaan pencabulan tehadap siswi belum ditangkap, pelaku hingga kini masih berkeliaran.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Hengki mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku guru cabul itu.
"Kami masih lakukan pengejaran terhadap pelaku, melakukan pemeriksaan terhadap korban-korban yang ada dan berikutnya kita sedang periksa saksi-saksi kata Hengki, Sabtu (19/11/2022).
Jumlah korban yang telah melapor hingga saat ini lebih dari satu orang, jika ada yang mendapat perlakuan serupa diharapkan segera membuat laporan kepolisian.
"Jangan malu akan kami lindungi identitasnya terhadap korban juga, terhdap anak-anak itu juga samarkan identitas yang bersangkutan enggak perlu malu," tegas dia.
Sebelumnya diberitakan, oknum guru SD Negeri di Kecamatam Jatiasih Kota Bekasi dilaporkan ke polisi.
Baca juga: Guru Muda di Bekasi Diduga Cabuli 8 Siswinya, Ayah Korban Merana Ungkap Siasat Licik Pelaku di Kelas
Terduga pelaku berinisial A (28), dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota oleh orangtua korban berinisial S (36).
S saat dikonfirmasi mengatakan, putrinya berinisial KN (7) diduga dicabuli pada Kamis (3/11/2022) di ruang kelas.
"Anak saya masuk sekolah jam 12 siang, awalnya dia duduk di depan sama temenya terus kata gurunya (pelaku) suruh duduk di belakang aja," kata S, Selasa (15/11/2022).
Bocah yang duduk di bangku kelas dua sekolah dasar itu manut, ia pindah ke bangku paling belakang.
Selanjutnya, pelaku mulai melakukan tindakan asusila kepada KN. Mulai dari meraba bagian dada hingga menyingkap rok korban.
Baca juga: Sadis, Perampok di Depok Bikin Korban Babak Belur dan Banting Anaknya yang Masih Bayi
"Roknya dibuka, tanga gurunya masuk ke kemaluan anak saya dua kali," jelasnya.
Keesokan hari, KN bercerita ke kakaknya dan mengaku tidak mau sekolah lantaran takut dengan oknum guru terduga pelaku.
Baru setelah dari itu, S mengetahui anaknya diduga menjadi korban pencabulan dan melapor ke Polres Metro Bekasi Kota pada Jumat (4/11/2022).
"Awalnya saya mau ketemu kepala sekolah, tapi takutnya terlalu lama makanya saya ambil keputusan buat lapor polisi dan dianter visum ke RSUD," tegasnya.
Kabur Sejak Pertama Dilaporkan
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Ivan Adhitira mengatakan, terlapor berinisial A (28) belum diperiksa karena melarikan diri.
"Jadi saat diketahui melakukan pelecehan di sekolah hari itu juga pelaku kabur," kata Ivan kepada wartawan, Kamis (17/11/2022).
Terlapor melarikan diri sejak 4 November 2022, keberadaannya hingga kini terus dicari polisi untuk membuktikan dugaan pencabulan terhadap murid berinisial KN (7).
"Pelaku sudah hilang dari tanggal 4 hingga saat ini dan tim kami sampai saat ini masih melakukan pencarian," ujar Ivan.
Ivan menambahkan, sejauh ini penyidik telah memeriksa sebanyak lima orang saksi diantaranya pelapor, korban dan pihak sekolah.
"Beberapa sudah kita lakukan pemeriksaan, saksi yang di panggil sudah lima orang pokoknya akan kita cari sampai dapat pelaku," tegas dia.
Delapan Korban
Korban guru cabul SD negeri di Jatiasih Kota Bekasi terus bertambah, berdasarkan asesmen Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) jumlahnya mencapai delapan orang murid.
"Dari asesmen kita ada sekitar delapan orang (korban) yang melapor (kepolisian) tiga," kata Komisioner Bidang Hukum KPAD Kota Bekasi Novrian, Jumat (18/11/2022).
Baca juga: Masih Ingat Mas Bechi Anak Kiai di Jombang Pencabul Santriwati? Vonisnya Dikorting 50 Persen Lebih
Jumlah tersebut lanjut dia, diketahui setelah pihaknya mendatangi sekolah dan melakukan pendampingan terhadap korban yang lebih dulu melopor.
"Mereka juga mengalami pelecehan, tidak semua anak dimintai BAP (berita acara pemeriksaan) mungkin saat keterangan nanti, kita juga melihat kondisi psikologis anaknya," jelas dia.
Dugaan pencabulan yang dilakukan oknum guru berinisial A (30) ini sudah berlangsung lama dan korbannya mulai murid kelas 2, kelas 3 hingga kelas 4.
"Dari hasil asesmen kita, pelecehannya sudah berlangsung lama, sudah terjadi lebih dari setahun yang lalu," tuturnya.
KPAD Kota Bekasi juga telah melakukan komunikasi dengan pihak sekolah, mereka diminta proaktif dalam membantu proses pengungkapan hingga pemulihan siswa.
Korban dugaan pencabulan akan terus mendapatkan pendampingan, mulai dari proses hukum hingga pemulihan trauma.
"Jadi, kami melakukan pendampingan psikososial dan hukum, nanti proses pemeriksaan selanjutnya dari pemeriksaan sampai keputusan di pengadilan nanti," tegas dia.
Tiga Orang Korban Melapor
Korban pencabulan guru SD Negeri di Kecamatam Jatiasih, Kota Bekasi bertambah menjadi tiga orang.
Hal ini disampaikan Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Ivan Adhitira, ketiganya sejauh ini telah membuat laporan polisi.
"Saat ini sudah tiga orang korban yang melapor adanya pelecehan," kata Ivan kepada wartawan, Kamis (17/11/2022).
Baca juga: Teddy Minahasa Kembali Mengubah Pengakuannya Soal Sabu 5 KG, Pengacara AKBP Doddy: Dia Kurang Sehat
Dia menjelaskan, seluruh korban sejauh ini masih digali keterangan. Mereka merupakan anak di bawah umur yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
"Masing-masing mengaku baru satu kali (dilecehkan), karena ini korbanya anak-anak kita butuh melakukan pemeriksaan intensif melalui pendampingan," ujar Ivan.
Guru berinisial A, lanjut Ivan, diduga melakukan perbuatan pada tahun ini terhadap ketiga korban.
"Modusnya biasa membujuk korban kemudian memegang daerah sensitif korban dan mungkin memberi imbalan," terang dia.