Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Putri Candrawathi Tanggapi Keterangan Ahli Poligraf Sambil Menangis, Kuat Maruf Justru Tertawa

Penulis: Siti Nawiroh
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Putri Candrawathi memberikan tanggapan atas kesaksian ahli poligraf Aji Fibriyanto sambil menangis di sidang hari ini, Rabu (14/12/2022). Berbeda dengan Kuat Maruf yang beri bantahan sambil tertawa.

TRIBUNJAKARTA.COM - Terdakwa pembunuhan Brigadir J, Putri Candrawathi memberikan tanggapan atas kesaksian ahli poligraf Aji Fibriyanto sambil menangis di sidang hari ini, Rabu (14/12/2022) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Hal itu sangat bertolak belakang dengan terdakwa pembunuhan Brigadir J lainnya, Kuat Maruf yang menyanggah kesaksian ahli poligraf sambil tertawa.

Bahkan sanggahan yang diungkapkan Kuat Maruf sampai membuat penasihat hukumnya juga ikut tertawa.

Diketahui, hasil poligraf kelima terdakwa pembunuhan Brigadir J hari ini akhirnya diungkap.

Rupanya di antara lima terdakwa, Putri Candrawathi meraih skor indikasi berbohong tertinggi.

“Untuk Bapak FS nilai total minus 8, PC minus 25. Untuk Kuat kita lakukan dua kali pemeriksaan, pertama adalah plus 9 yang kedua minus 13. Ricky kita lakukan dua kali juga, pertama plus 11 yang kedua plus 19. Untuk terdakwa Richard plus 13 satu kali (pemeriksaan),” ucap Aji Fibriyanto dikutip dari YouTube Kompas TV.

Jaksa kemudian bertanya kepada Aji Fibriyanto, hasil tes poligraf yang minus dan plus tersebut menunjukkan apa.

“Dari skor yang Anda sebutkan tadi, itu menunjukkan indikasi apa, bohong atau jujur?” tanya Jaksa.

Aji Fibriyanto pun mengatakan, jika hasil atau skor tes poligraf seseorang menunjukkan hasil plus itu berarti seseorang menyampaikan keterangan dengan jujur.

Sementara jika hasil minus, lanjut Aji Fibriyanto, itu berarti menunjukkan seseorang yang menjalani tes poligraf telah berbohong.

Baca juga: Cara Berpikir Bharada E Dipuji-puji, Sempat Debat Sampai Dibentak Kuasa Hukum Ferdy Sambo di Sidang

“Mohon izin, untuk hasil plus berarti seorang terperiksa NDI (No Deception Indicated), tidak terindikasi berbohong,” jelas Aji Fibriyanto.

“Minus, terindikasi berbohong,” tambah Aji Fibriyanto.

Hakim pun bertanya apakah ada tanggapan dari para terdakwa terkait keterangan dari saksi ahli poligraf.

Putri Candrawathi yang pertama menjawab pertanyaan Hakim Ketua.

Istri Ferdy Sambo tersebut kemudian mengungkapkan kondisi ketika dirinya melakukan pemeriksaan menggunakan poligraf.

Putri Candrawathi menangis ketika memberikan tanggapan soal kesaksian ahli poligraf. (Kompas TV)
Halaman
123

Berita Terkini