Oleh karena itu, pada hari kematiannya yaitu 6 Desember, orang-orang Eropa memperingatinya sebagai Hari St. Nicholas.
Dikenal Pemberi Hadiah
Pada tahun 1200 hingga 1500, St. Nicholas dikenal sebagai orang yang suka memberi hadiah pada rakyat kecil.
St. Nicholas juga seseorang yang selalu mengajarkan anak-anak untuk mengambil sikap manis ketika berdoa.
Ia mengajarkan banyak hal baik pada anak-anak dan banyak orang.
Pada abad ke-19, banyak penyair mulai memperkenalkan perayaan Natal sebagai perayaan yang menyenangkan.
Pada buku Washington Irving tahun 1809, St. Nicholas diperkenalkan sebagai kakek yang suka membawa kereta terbang untuk mengantarkan hadiah bagi anak-anak baik.
Baca juga: Bukan Cuma Buket Bunga, 7 Hal Ini Bisa Jadi Ide Kado Natal 2022 Buat Orang Terkasih
Pada 1821, sebuah puisi bergambar yang tidak diketahui pengarangnya, berjudul "The Children's Friend" membentuk citra Sinterklas yang kita kenal.
Mulai saat itulah, puisi tentang The Children's Friend yang berkaitan dengan Natal menjadi awal untuk perkenalan Sinterklas modern.
Benarkah Berasal dari Kutub Utara?
Melansir intisari.grid.id, rumor Sinterklas berasal dari Kutub Utara berawal dari seorang kartunis asal Jerman, Thomas Nast.
Sekitar 1863-1886, Nast mengirim 33 gambar Natal untuk majalah Harper’s Weekly.
Pada edisi Desember 1866, majalah yang berbasis di Amerika Serikat itu memilih gambar Nast yang menggambarkan situasi Natal dengan Sinterklas di dalamnya.
Seperti kita lihat saat ini, Santa yang periang, dengan baju berwarna merah dan janggut putih yang lebat.
Sebelum Nast, Santa digambarkan dalam berbagai bentuk. Dan Nast tak hanya memberi Santa suasana baru, tapi juga rumah baru yang bersalju: Kutub Utara. Tapi kenapa Kutub Utara?