2. Bantah Brigadir J sebagai Karungga
Dalam sidang di hari Senin, Putri Candrawathi juga membantah ada sebutan 'karungga' atau kepala rumah tangga untuk Brigadir J.
Baca juga: Bantahan Keras Putri Candrawathi Soal Jabatan Brigadir J, Bukan Sebagai Karungga: Dia Hanya Driver
Dalam beberapa persidangan sebelumnya, sejumlah mantan ajudan atau adc Ferdy Sambo menyebut Brigadir J sebagai karungga karena mengurus semua keperluan rumah tangga keluarga eks Kadiv Propam Polri itu.
"Coba jelaskan soal karungga. Kemarin para ajudan bercerita. Apa saudara tahu?" tanya Hakim.
"Mungkin para adc yang menyatakan bahwa Yosua karungga karena membantu saya dalam kas operasional," kata Putri.
"Jadi kalau ada pengadaan-pengadaan rumah tangga dikelola Yosua. Mungkin atas dasar itu mereka menyebutnya karungga. Tapi saya sendiri tidak pernah," sambungnya
Lebih lanjut, Putri Candrawathi menyebut Brigadir J hanya bertugas sebagai sopirnya.
"Mohon izin yang mulia, Yosua hanya driver saya," ujar Putri.
3. Sidang Digelar Tertutup
Di sela pemeriksaannya sebagai saksi, persidangan terhadap Putri Candrawathi sempat digelar tertutup.
Hal itu karena majelis hakim ingin mengorek soal dugaan pelecehan seksual yang bersikeras dialami Putri Candrawathi dari Brigadir J.
Seusai menjalani sidan tertutup,
Putri Candrawathi menangis saat keluar dari ruang sidang utama Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (12/12/2022) siang.
Baca juga: 2 Kejanggalan Dalam Pengakuan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Tutup Telinga saat Dengar Tembakan
Kuasa hukum Putri Candrawathi, Arman Hanis, mengatakan kliennya masih trauma ketika mengingat peristiwa dugaan pemerkosaan yang dialami.
"Ya artinya kalau soal menangis atau tidak sudah pasti lah orang dalam keadaan trauma untuk mengingat kembali kejadian dia alami pasti dia akan terus menerus ingat-ingat seperti itu pasti menangis lah ya," kata Arman.
4. Mengaku Diperkosa dan Dibanting 3 Kali