Keruk Berton-ton Sampah di Pesisir Marunda Kepu Pakai Alat Seadanya, Petugas: Enggak Maksimal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi memprihatinkan sampah berton-ton di pesisir Marunda Kepu, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

Supendi juga mengungkapkan hasil pembersihan yang dalam satu hari bisa terangkut lebih dari 1 sampai 2 ton sampah. 

"Setiap hari kita kumpulin seperti ini, per hari rata-rata tergantung kondisi sampah ya, dari satu ton sampai dua ton per hari," katanya. 

Ia memerinci, hasil pembersihan pada 8 Januari kemarin, terangkut sebanyak 1.500 kilogram atau sekitar 1,5 ton sampah. 

Secara estafet, petugas Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu membawa sampah-sampah yang sudah dikeruk dari pesisir Marunda Kepu, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Kemudian pada tanggal 9 Januari dikeruk sebanyak 1.400 kilogram atau 1,4 ton sampah dari pesisir Marunda Kepu. 

"Kemudian kemarin, Selasa 10 Januari itu juga sekitar 1.500 kilogram atau sekitar 1,5 ton sampah," kata Supendi. 

Baca juga: Pagar Pembatas Turunan Jembatan Akses Marunda Nyaris Roboh, Warga di Kolongnya Takut Tertimpa

Sampah-sampah yang sudah dikeruk menggunakan tangan kosong maupun cangkrang besi kemudian diangkut secara manual menggunakan keranjang untuk kemudian dipindahkan berkala per dua hari. 

Selanjutnya, sampah dibawa menggunakan truk untuk dipindahkan ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. 

Supendi menuturkan, keberadaan sampah-sampah di pesisir Marunda Kepu atau muara Kanal Banjir Timur (BKT) tak terlepas dari kondisi musim angin barat. 

Dijelaskannya, sampah-sampah tersebut awalnya terbawa ke laut dari 13 aliran sungai utama di Jabodetabek. 

Kemudian, sampah-sampah tersebut kembali terbawa arus hingga menetap di lautan pesisir Jakarta. 

"Rata-rata sampahnya dari kali, dia udah ke tengah balik, karena terbawa arus kembali," ucapnya. 

Pantauan di Lokasi

Adapun keberadaan sampah pesisir ini bikin kotor lautan yang ada di kawasan permukiman kampung nelayan. 

Pantauan TribunJakarta.com, sampah-sampah yang didominasi bungkus makanan dan minuman plastik ini tampak seperti lautan. 

Tumpukannya berada di ujung aliran kali BKT, mengotori pesisir yang biasa dikunjungi warga untuk memancing. 

Halaman
123

Berita Terkini