Kasus Serial Killer Bekasi dan Cianjur

Kecurigaan Tetangga Terbukti, Ternyata Satu Keluarga di Bekasi Tewas Diracun Kopi Berpestisida

Penulis: Annas Furqon Hakim
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu keluarga yang tewas keracunan di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, ternyata korban pembunuhan dengan kopi beracun pestisida.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Satu keluarga yang tewas keracunan di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, ternyata korban pembunuhan dengan kopi beracun.

Satu keluarga asal Cianjur Jawa Barat tewas di dalam rumah kontran yang baru ditempati sepekan pada Kamis lalu, dibunuh dengan minuman kopi yang telah diberi zat pembasmi hama atau pestisida. 

Ketiga korban tewas yaitu Ai Maemunah serta dua anaknya, Ridwan Abdul Muiz (21) dan Muhammad Riswandi (20).

"Hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan unsur kimiawi berbahaya yang sering disebut racun," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran saat merilis kasus ini, Kamis (19/1/2023).

Fadil mengungkapkan, racun tersebut dimasukkan ke dalam kopi yang telah diseduh.

Selain itu, ditemukan muntahan di kamar depan dan tengah di kontrakan yang ditempati para korban.

"Hasil labfor mengatakan muntahan tersebut mengandung pestisida yang sangat beracun. Itu adalah sebuah larutan berbahaya apabila dikonsumsi manusia bisa menyebabkan kematian," tutur Fadil.

Baca juga: Satu Keluarga yang Keracunan di Bekasi Korban Pembunuhan! Pelaku Juga Habisi 4 Orang di Cianjur

Baca juga: Temuan 3 Jasad di Cianjur Buka Tabir Gelap Kasus Sekeluarga Tewas Keracunan di Bekasi

Dalam kasus ini, polisi telah menangkap tiga pelaku. Mereka adalah Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan MDD Solehudin.

"Dari fakta awal kembali ditemukan fakta baru bahwa narasi yang dikembangkan bahwa ketiga korban mati keracunan itu tidak benar, tapi itu adalah pembunuhan," ujar Fadil.

Fadil menyebut para pelaku sudah merencanakan pembunuhan terhadap ketiga korban.

Maemunah, Ridwan, dan Riswandi dibunuh karena mengetahui perbuatan jahat ketiga pelaku yang telah dilakukan sebelumnya.

"Keluarga dekat dianggap berbahaya karena mengetahui dia (para pelaku) melakukan tindak pidana lain berupa pembunuhan dan penipuan kepada korban lain," ungkap Fadil.

Baca juga: Saking Niatnya, Pembunuh Keluarga di Magelang Begitu Detail Kasih Takaran Sianida ke Korban

Sebelumnya, Satu keluarga beranggotakan lima orang di Kelurahan Ciketing Udik, RT 02 RW 03, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi diduga keracunan pada Kamis (12/1/2023). 

Kejadian mengenaskan ini pertama kali diketahui warga setempat, hanya anak perempuan berusia lima tahun ditemukan dalam kondisi sadar. 

Ibu, paman, serta kedua kakak laki-lakinya yang sudah dewasa ditemukan dengan kondisi lemas dengan mulut berbusa. 

(Kiri foto) Tim Dinkes Kota Bekasi bersama kepolisian melakukan pengambilan sampel makanan, feses hingga muntahan dari dalam rumah korban diduga keracunan di Bantargebang, Kamis (12/1/2023) dan (Kanan foto) Suasana pemakaman tiga korban keracunan, pemakaman dilakukan di Kampung Sudimampir, Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur (Ferry Amiril/TribunJabar). (Kolase TribunJakarta)

Sebagai informasi, keluarga yang ditemukan tidak sadarkan diri diduga keracunan baru menempati rumah tersebut sejak dua pekan lalu. 

Sementara untuk korban selamat bernama M Dede Soleh (34) dan anak perempuan berusia lima tahun berinisial NR. 

Keduanya hingga kini telah menunjukkan tanda-tanda membaik dan menjalani perawatan di RSUD Bantargebang.

Tetangga Curiga Anggota Keluarga Beli Kopi Hitam Malam Sebelum Kejadian

Malam sebelum ditemukan diduga keracunan, keluarga di Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi sempat belanja kopi hitam sachet.

Hal ini diungkapkan Ami (60), tetangga sekaligus pejual warung di dekat kontrakan tempat kejadian perkara (TKP).

"Beli kopi lima saset sama galon (air mineral), biasanya mah beli kopi good day merah enggak pernah beli kopi item, terakhir aja beli kopi item," kata Ami, Senin (16/1/2023).

Anggota keluarga yang belanja kopi adalah M Dede Soleh (34), dia merupakan korban selamat dalam kasus satu keluarga diduga keracunan.

Baca juga: Balita jadi Korban Pencabulan di Rusun Marunda, Korban sampai Ketakutan dan Sempat Hilang

Ami menambahkan, korban Ai Maemunah bersama anak-anaknya di malam yang sama sempat mampir di warungnya untuk menonton televisi.

Usai menonton televisi, Ai sempat berpamitan dengan Ami lantaran akan dijemput suaminya pulang ke Cianjur.

"Semalem itu katanya dia mau dijemput 'mak saya mau dijemput suami saya' gitu malem sebelum kejadian," ujarnya.

Ami tidak mengetahui lebih detail apakah suami Ai benar-benar datang hari itu untuk menjemput, tetapi keberadaannya hingga kini masih belum diketahui.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Berita Terkini